0.5

482 83 42
                                    

"You got the best of me."

Seorang laki-laki berperawakan tidak terlalu tinggi itu sedang mengemasi barang-barangnya ke dalam tas. Suasana sekolah sudah sepi, hanya tersisa beberapa siswa saja yang baru saja selesai melakukan latihan basket. Contohnya saja siswa satu ini. Meskipun Ia sudah berada di tingkat akhir, tapi kewajiban tetaplah kewajiban. Ia harus mengawasi jalannya latihan para adik kelasnya atas perintah sang pelatih.

Saking sibuknya mengemasi barang sambil sesekali bersenandung, laki-laki itu sampai tidak sadar kalau ada seseorang yang masuk ke dalam ruang kelasnya. Setelah memastikan pintu kelas terkunci, dan dijaga oleh orang diluar, Ia dengan santai mulai menyandarkan badannya pada meja. Menatap laki-laki itu dengan pandangan remeh dan senyum sinis dibalik masker hitamnya.

"Ayo, pu-"

Ucapannya sontak terhenti ketika melihat seseorang sedang menatapnya dengan topi dan masker hitam menutupi wajahnya. Ia memakai seragam sekolahnya, jadi tentu saja Ia murid disini.

"Siapa lo?" Tanya laki-laki itu.

Orang itu kembali tersenyum. "Yakin, lo ngga tau siapa gue?"

Mendengar suara itu sedikit membuatnya terkejut. Ia tahu dengan jelas siapa pemilik suara itu.

"Lo-"

"Halo, Min Yoongi. Lo masih sama ya ternyata?"

Laki-laki yang ternyata bernama Min Yoongi itu memundurkan sedikit langkahnya ketika orang itu berjalan mendekat dengan percaya diri.

"Lo kenapa masih disini?" Tanya Yoongi.

"Kenapa? Suka-suka gue, dong."

"Aneh lo." Cetus Yoongi. "Minggir. Gue mau balik."

Yoongi berjalan kearah pintu, namun ketika Ia hendak membuka pintu, tidak bisa. Pintunya terkunci, dan bodohnya, Yoongi baru sadar kalau ada banyak orang di dalam kelas ini. Sekitar 3-4 orang. Masing-masing dari mereka berdiri di sudut kelas.

Kapan orang-orang itu masuk ke dalam kelasnya? Kenapa Ia sampai tidak sadar? Dan ada apa dengan pakaian serba hitam serta wajah tertutup itu?

"Nyari ini?"

Yoongi terbelalak kaget ketika sebuah kunci berada di genggaman orang yang berseragam sama sepertinya.

"Lo-"

"Lo ngga bakal bisa kabur. Gue udah kunci ruang kelas ini."

"Balikin kuncinya."

"Ambil aja kalo bisa."

Merasa diremehkan, Yoongi segera berlari kearah orang itu. Hendak melayangkan sebuah pukulan ketika tangannya tiba-tiba ditarik dari belakang dan tubuhnya dihempaskan secara kasar kearah tembok.

"Argh!" Emang Yoongi keras.

"Kenapa? Sakit? Lo harus berpikir ratusan kali buat mukul gue."

"Lo-, apa sebenernya yang lo mau?!"

Orang itu mendekat, sedikit membungkukkan badannya agar setara dengan Yoongi yang sedang terduduk di lantai.

"Apa yang gue mau?" Ulangnya. "Yang gue mau adalah, kematian lo." Lanjutnya sambil berbisik tepat di telinga Yoongi.

"Sialan!"

Amarah Yoongi seketika memuncak. Ia hendak memukul orang itu, tapi lagi-lagi gagal karena seseorang dengan pakaian serba hitam meninju wajahnya dengan keras sampai Ia tersungkur.

"Jangan macem-macem. Gue disini bertiga. Dan lo sendiri." Ucap orang itu remeh. Ia menyuruh salah satu suruhannya untuk membuka tas yang sengaja Ia letakkan diatas salah satu meja.

CODE |Part 0.2 - ~|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang