1.2

406 81 24
                                    

"Mina, gue serius."

Sana menekan setiap kata yang Ia lontarkan. Sedangkan di depannya, Mina berdiri dengan santai. Wajahnya sangat tenang. Sama sekali tidak merasa terintimidasi.

"Lo pikir gue bercanda?"

Mina balas menatap Sana. Ia menarik tangan gadis itu untuk duduk di atas rumput.

"Siapa?"

"Apanya?" Sahut Mina, sedikit- tidak. Maksudnya, pura-pura tidak mengerti.

"Gue tanya, siapa?"

Sebuah seringaian muncul di wajah Mina. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Sana. Berbisik dengan pelan. Sangat pelan.

"......."

Sana terbelalak kaget, tapi secepat mungkin mengembalikan ekspresi wajahnya.

"Kenapa?"

"......."

Mina kembali berbisik, dan Sana hanya mampu menghela napas panjang. Entah kecewa, marah, lega, atau malah senang?

Cari tahu sendiri jawabannya nanti. Di ending, oke? ;)

"Gue mau pulang." Ucap Mina. Ia berdiri. Tidak lupa menarik Sana untuk ikut berdiri.

"Gue ikut." Pinta Sana. Tidak yakin.

"Lo yakin? Di rumah ada Mamah, loh."

"Ikut. Gue. Mau. Ikut."

"Yaudah. Ayo."















































"Yakin banget Hyun, itu peneror bakalan jalanin aksinya di sekolah?"

Tzuyu bertanya sesaat setelah mereka keluar dari mobil. Suasana sepi. Tentu. Mana ada siswa yang mau repot-repot datang ke sekolah di saat libur seperti ini? Hanya Dahyun dan Tzuyu.

Oh, sepertinya tidak. 10 meter di depan mereka berdiri dua orang gadis. Mereka sedang celingukan kesana-kemari. Seperti sedang mencari sesuatu.

"Nayeon! Momo!"

Dahyun lebih dulu berteriak. Memanggil nama mereka berdua.

Nayeon dah Momo menoleh. Terkejut karena melihat dua orang temannya itu ada disini.

"Kalian berdua ngapain disini?" Tanya Momo bingung.

"Lo sendiri?"

"Iseng. Siapa tau si peneror itu mau jalanin aksinya di sini."

"Sama dong! Gue sama Tzuyu juga."

"Serius?!" Pekik Nayeon. "Sini deh kalo gitu. Mo, jelasin."

Momo memutar bola matanya malas. Ia mendekat kearah Dahyun dan Tzuyu.

"Gini, gue sebenernya asal nebak doang sih. Tapi semoga aja bener." Ucap Momo.

"Apa?" Tanya Tzuyu penasaran.

"Kalian inget kan, di kode yang terakhir, si peneror ini ada nyebut kata SHUT UP?"

"Heem, terus?"

"Nah, gue sama Nayeon coba buat nyari siapa orang yang kira-kira mulutnya bacot banget. Ngga bisa diem, dan bikin semua orang kesel."

"Lo nemu?"

Momo mengangguk mantap. "Ya."

"Siapa?" Tanya Dahyun antusian.

"Jennie. Kim Jennie."

CODE |Part 0.2 - ~|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang