1.1

417 83 15
                                    

"Jeong?"

Jeongyeon membalikkan badannya. Ia tersenyum tipis, mendapati Chaeyoung tengah berjalan kearahnya yang sedang berdiri di balkon kamar.

"Kenapa? Tumbenan kesini ngga ngabarin dulu?"

Chaeyoung diam. Memandang punggung Jeongyeon sebelum akhirnya memilih duduk di salah satu kursi yang berada disana.

"Engga ada, sih. Gue cuma kepikiran doang sama kode-kode sialan itu."

Jeongyeon mendesah. Beralih duduk di sebelah Chaeyoung.

"Sama sih gue juga. Bingung mau gimana." Balas Jeongyeon. "Lo ada gambaran ngga? Kira-kira siapa yang ngirim kodenya?"

"Ada." Jawab Chaeyoung mantap.

"Siapa?"

"Sana? Atau Tzuyu?"

"Kenapa lo bisa mikir kalo itu mereka berdua?"

"Eum," Chaeyoung bergumam pelan. "Gue ngga ada alesan khusus sih. Cuma curiga doang. Emangnya lo ngga curiga sama mereka?"

"Curiga ya pasti ada lah." Jawab Jeongyeon.

"Ke?"

"Sana."

"Nah kan. Dia emang mencurigakan. Salah ngga sih kita curiga sama dia?"

"Engga. Kan baru curiga doang. Lagian nih ya, lo inget ngga waktu pertama kali gue bilang dapet kode itu?"

Chaeyoung nampak berfikir sebentar, sebelum akhirnya mengangguk pelan.

"Inget. Kenapa?"

"Waktu itu gue coba kan nelfon nomernya, coba tebak. Siapa yang hapenya bunyi barengan sama nada sambung di handphone gue kedengeran?"

"Siapa?" Tanya Chaeyoung penasaran.

"Sana."

"SERIUS?!"

"DUA RIUS. Dia izin mau angkat telfonnya, sih. Terus pas dia balik, nada sambungnya keputus. Siapa yang ngga curiga coba kalo gitu? Gue udah cek riwayat telponnya, tapi ngga ada yang aneh."

"Masa?"

"Iya. Cuma ada telfon masuk dari bokapnya, sama beberapa panggilan keluar buat nyokapnya."

"Nyokap?"

Jeongyeon mengangguk, detik berikutnya Ia sudah beradu pandang dengan Chaeyoung. Mereka bertukar pikiran. Jelas merasa aneh, dan kenapa Jeongyeon baru menyadarinya sekarang?

"Lo serius? Nyokapnya Sana kan ngga jelas. Bukan, maksud gue selama kita kenal, ngga pernah tuh dia ada nyebut apa-apa soal nyokapnya. Kita juga ngga pernah ketemu kan? Cuma sama bokapnya doang. Di rumahnya juga ngga ada foto nyokapnya."

"LAH IYA BENER JUGA! KENAPA GUE BARU NGEH, SIH?"

"Jangan-jangan, nomer lo dinamain mamah deh sama dia?" Tebak Chaeyoung.

"Yang bener aja, Chae?"

"Siapa tau. Lagian aneh banget."

"Kita simpen Sana sebagai pusat kecurigaan-, aseek bahasa gue."

"JEONG IH!" Kesal Chaeyoung. Bisa-bisanya Jeongyeon bercanda disaat mereka sedang setengah serius membahas ini.

"Hahahha. Maap." Ucap Jeongyeon. "Jadi, kalo Tzuyu gimana?"

"Dia selalu nuduh salah satu dari kita, bisa aja itu alibi dia."

"Hm, bener juga. Tapi gimana kalo itu ternyata gue?"

CODE |Part 0.2 - ~|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang