"Jeongyeon?"
"Hm."
Jeongyeon hanya bergumam pelan sebagai jawaban. Ia masih sibuk mengunyah makanan. Meja itu terlihat berantakan, buku dan kertas berserakan di mana-mana.
"Ngapain lo? Malah bolos disini."
Jihyo meminum es jeruk milik Jeongyeon dengan santai, diikuti oleh Sana yang duduk disebelahnya.
"Males gue sama pelajaran Miss. Jang. Pinter engga, bodoh iya." Jawab Jeongyeon. "Kalian juga ngapain disini? Bukannya udah masuk ya?"
"Gue didepak tadi gara-gara teriak di kelas, terus gue ajak aja si Jihyo. Kayaknya lo juga butuh hiburan, kan?"
Jihyo mengedikkan bahunya acuh.
"Lagian ngapain lo teriak kaya gitu?" Tanya Jeongyeon.
"Ah!" Seru Sana. "Gue berhasil mecahin kode yang terakhir. Udah telat, sih. Tapi ngga papa, yang penting gue berhasil."
"Serius?!" Pekik Jihyo dan Jeongyeon secara bersamaan.
"Iya." Jawab Sana. "Eh, tapi. Lo gimana, Hyo? Sakit hati ngga? Merasa kehilangan gitu?"
"Sama siapa?"
"Kak Yoongi, lah."
"Sama sekali engga." Balas Jihyo. "Gue malah seneng dia mati. Benci banget gue ke dia."
Sana dan Jeongyeon menelan ludah dengan susah payah. Sebenarnya wajar jika Jihyo sebenci itu dengan Min Yoongi. Dekat karena tubuh, dan pacaran karena nafsu. Siapapun akan merasa sakit hati jika diperlakukan seperti itu oleh orang yang disayangnya. Termasuk Jihyo. Ia hanya merasa bersyukur karena Yoongi, orang yang paling Ia benci di dunia ini telah pergi untuk selamanya.
"Aduh, ngga usah dibahas lagi." Bisik Jeongyeon kepada Sana. "Btw, ngomong-ngomong soal kode, gue juga udah berhasil mecahin satu."
"Beneran?"
"Yang mana, yang mana? Kasih tau kita."
"Yang kedua."
"Coba. Mau liat."
Jeongyeon hendak menunjukan hasil kerja kerasnya semalaman, sebelum derap langkah berhasil mengambil alih atensi mereka bertiga. Tepat di depan pintu kantin, teman-teman mereka yang lainnya tengah berjalan dengan santai. Entah bagaimana ceritanya, tapi mereka ber-enam berhasil sampai disini ketika jam pelajaran Miss. Jang masih berlangsung.
"Heyooo, what's up?"
"Welcome back to my channel yo."
"Balik lagi dengan kita."
"Gue Nayeon, cewek dengan kecantikan paripurna."
"Dan gue Dahyun, your beauty shinning light."
"That's what you do."
"You make me feel special~"
"Belum heh, belum. Masih ada lanjutannya."
"Main loncat-loncat lirik aja lo. Kena hak cipta mampus."
Jihyo hanya mampu memberengut kesal ketika Tzuyu dan Jeongyeon membalas ucapannya dengan tajam. Ia kan tidak hafal liriknya, jadi ya, begitu.
"Duduk, duduk." Suruh Sana.
"Mari wahai rakyatku tercinta. Kita duduk dengan nyaman disini."
"aduh, gila."
"Sialan." Dengus Nayeon.
"Kalian ngapain ada disini semua? Miss. Jang pergi apa gimana?" Tanya Jihyo.

KAMU SEDANG MEMBACA
CODE |Part 0.2 - ~|
Fanfiction"Lo... Itu lo kan yang seret kita ke dalam kode-kode ngga jelas ini?" Available for part 0.2 until the end. Part 0.0 and 0.1 you can read on account @smilnw_