1.9

376 82 13
                                    

Tzuyu bergumam pelan. Ia menatap ke seluruh penjuru kelas. Semua siswa nampak sibuk mengemasi barang masing-masing, termasuk dirinya. Tatapan Tzuyu beralih ke arah depan. Dahyun masih saja sibuk berkutat dengan buku-bukunya, berbeda dengan Chaeyoung yang sudah berdiri. Hendak keluar kelas sebelum Tzuyu mencegahnya.

"Chae?"

"Apa?" Jawab Chaeyoung. "Hayu balik. Anak-anak udah keluar semua, tuh."

Chaeyoung menunjuk teman-temannya yang baru saja keluar dari kelas menggunakan dagunya.

"Bentar." Sahut Tzuyu. "Gue mau nanya bentar sama lo."

"Nanya apaan?" Tanya Chaeyoung, tatapannya beralih kearah Dahyun. "Lo ngga balik?"

"Gue? Entar dulu. Nanggung." Jawab Dahyun tanpa menoleh.

"Itu, menurut lo, siapa pelakunya?"

Chaeyoung yang semula berdiri langsung kembali duduk di sebelah Tzuyu. Ia berfikir keras. "Sana. Gue udah curiga setengah mampus sih, sama dia. Kalo lo?"

"Sama, gue juga curiga sama dia. Tapi Mina juga mencurigakan ngga, sih?"

"Sana sama Mina. Mereka berdua sama mencurigakannya." Ucap Chaeyoung. "Lo juga awalnya masuk ke dalam list orang yang gue curigain."

"Gue?" Tunjuk Tzuyu kepada dirinya sendiri.

"Iya." Angguk Chaeyoung. "Secara lo selalu nuduh salah satu dari kita, eh ternyata kemarin Jeongyeon bilang kalo itu bener. Jadi ya, gue biasa aja sekarang sama lo. Malahan kecurigaan gue ke Mina sama Sana lebih besar."

Tzuyu menghela napas pendek, berusaha mengerti akan penjelasan gadis itu.

"Keterlaluan ya? Mau jadi pembunuh aja pake ngajak-ngajak segala. Kalo mau bunuh orang ya tinggal bunuh sendiri. Ngga usah pake nyeret Jeongyeon segala. Lama-lama, kita semua ikutan masuk deh ke permainan yang dia buat. Mana itu pembunuhan berantai lagi. Pusing gue."

Chaeyoung mendesah. Merasa tidak bisa berfikir lebih lama lagi. Ia kemudian menepuk bahu Tzuyu, mengajaknya untuk pulang.

"Lo duluan aja." Ucap Tzuyu.

"Oke. Dahyun, mau bareng nggak?"

Dahyun menggeleng, Chaeyoung lantas melangkah keluar kelas. Ia sudah sangat lelah. Sementara itu, Tzuyu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Ia memilih untuk menunggu Dahyun, sepertinya gadis seputih tahu itu masih berusaha untuk memecahkan kode huruf setelah kata-kata see you.

Rahang Tzuyu mengeras ketika melihat seseorang yang dibencinya tengah berjalan santai dibawah sana sambil sesekali bersenandung pelan.

"Sialan." Desis Tzuyu pelan. Tapi apa yang Ia lihat 5 menit kemudian membuatnya berhasil mengernyit bingung.

Tzuyu melihat seorang siswi berseragam sama sepertinya berjalan mengikuti orang itu dengan jarak hampir 100 meter. Tzuyu tidak akan curiga seandainya siswi itu tidak memakai masker dan topi hitam untuk menutupi wajahnya. Seketika Tzuyu teringat akan kode yang terakhir diberikan kepada mereka.

Black white BJH.

Sadar akan sesuatu, Tzuyu langsung bergegas meninggalkan kelas. Tidak lupa menepuk punggung Dahyun. "Gue duluan!"

Dahyun mengangguk sekilas, beberapa detik kemudian Ia terngaga. Secepat kilat menoleh kearah pintu, berharap Tzuyu masih ada disana, namun hasilnya nihil. Dahyun lalu kembali menatap coretan demi coretan di bukunya. Perlahan, senyumnya terbit. Tidak sia-sia Ia berkutat seharian dengan kode sialan itu.

"ANSMHROY. Kata yang gue dapet adalah SHARONMY. Mungkin SHARON MY kali ya. Sharon nama depannya, terus MY itu nama belakangnya. Tapi, siapa?"

CODE |Part 0.2 - ~|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang