0.6

499 86 60
                                    

"Eh, udah liat jyp headline belum?"

Nayeon datang-datang langsung menanyakan hal itu. Ia kemudian duduk di sebelah Momo. Tepat di depan kursi milik Sana.

Hari masih pagi, hanya ada Sana, Dahyun, Momo dan Nayeon didalam kelas ini.

"Udah." Jawab Dahyun. "Kak Yoongi itu, kan?"

"Iya. Itu seriusan dia meninggal kaya gitu? Kok ngeri?"

"Serius. Matanya ditusuk pake pisau gitu, terus telapak tangannya. Ada lubang di kepalanya juga. Ngga tau deh gimana dia bisa berakhir kaya gitu."

"Ngga ada barang bukti?"

"Ada. Sebuah pisau lipat, tapi anehnya cuma ada sidik jari Kak Yoongi disana. Terus, emangnya pisau bisa bikin lubang di kepala? Kan engga."

"Sana, lo ngga bisa ngasih analisis ke kita gitu? Biasanya kan lo pinter nganalisis sesuatu."

Sana terdiam. Jari-jari lentiknya mengetuk-etuk meja dengan santai. Ia nampak berfikir. Otaknya di penuhi dengan segala macam kode dan kejadian tidak masuk akal akhir-akhir ini.

"Gini, gue tuh sebenernya udah mikirin ini dari kemaren." Ucap Sana. Memulai sesi analisisnya.

"Apa? Apa? Cepet kasih tau kita."

"Kalian inget ngga, kemaren si unknown itu bilang kalo dia ngelakuin ini buat kita? Dia nyuruh Momo sama Dahyun buat berterima kasih sama dia. Inget?"

"Inget gue, inget."

"Gue masih ngga paham apa maksudnya."

Sana menghela napas panjang, menjelaskan hal seperti ini memang butuh kesabaran ekstra. Apalagi jika melakukannya pada Momo.

"Yerin sama Eunbi. Kalian ngga inget apa yang udah mereka lakuin dulu?"

Dahyun dan Momo sontak saling menukar pandang. Tentu saja mereka ingat apa yang telah dilakukan Yerin dan Eunbi kepada mereka. Tidak mungkin lupa.

"Inget, kan?"

"Inget."

"Jadi?" Tanya Nayeon tidak sabar.

"Yerin meninggal karena gantung diri di kamar mandi. Dahyun, lo pasti inget apa yang terjadi sama Kakak lo waktu itu. Sedangkan Eunbi, dia meninggal karena motong urat nadinya. Momo, lo juga ngelakuin hal yang sama, kan? Meskipun mereka dinyatain meninggal karena bunuh diri, tapi gue yakin. Si peneror itu yang ngelakuin ini semua." Jelas Sana.

Nayeon terdiam. Berusaha mencerna setiap kata yang baru saja Sana ucapkan. Sama halnya dengan Dahyun dan Momo. Mereka juga mulai berfikir tentang semuanya.

"Terus soal Kak Yoongi. Gue ngga yakin sama ini, tapi mungkin ngga sih dia dibunuh karena-, Jihyo?" Tanya Sana. Suaranya Ia pelankan ketika menyebut nama Jihyo.

"Jihyo? Kenapa sama Jihyo?" Balas Nayeon.

"Dia itu kan mantan Jihyo, kalian juga tau gimana kisah cinta mereka berdua."

"Tunggu-" Sela Dahyun. "Jadi maksud lo, si peneror ini ngincer orang-orang yang bermasalah sama kita di masa lalu?"

"True! Pinter juga lo." Seru Sana.

"Kenapa lo bisa mikir gitu?"

"Contohnya udah ada. Yerin, Eunbi, Kak Yoongi. Mereka itu orang-orang yang udah buat lo, Dahyun sama Jihyo menderita dulu."

"Kalo emang iya, tapi kenapa Kak Yoongi dibunuh dengan cara kaya gitu? Maksud gue, Yerin sama Eunbi kan cuma kaya yah. Kalian tau lah."

"Kalian kalo ada orang cerita tuh, didengerin ngga sih? Kesel gue." Ucap Sana ketus. "Dulu, Kak Yoongi kan seneng banget nyentuh Jihyo sama tangannya itu, terus kalo matanya. Mungkin gara-gara dia pacarin Jihyo karena tubuhnya?"

CODE |Part 0.2 - ~|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang