10

590 40 1
                                        

Peringatan : Ini hanya fanfiction dan murni hanya karangan semata, jadi jangan di sama-samain dengan real life oke? okee langsung ajaaaa...

Part 10

  
"Kita mau kemana sih?" tanya Yoraa.

"Lo maunya kemana?" tanya balik Jaemin.

"Ke sungai Han!" antusias Yoraa.

"Lo mau ke sana?" tanya Jaemin lagi.

"Iyah, gak bisa yah?"

"Bisa kok, apa sih yang enggak buat lo," balas Jaemin.

"Makasih Na," ucap Yoraa lalu tersenyum.

   Jaemin melihat Yoraa tersenyum dari kaca spion, rasanya senang sekali melihat ia bahagia.

"Iyah."

    Yoraa kembali memeluk Jaemin, ia memegang pinggang Jaemin erat. Lalu Jaemin memegang tangan Yoraa dan melepaskan satu tangannya dari stang motornya.

"Jangan pegang tangan aku," ucap Yoraa.

  Jaemin langsung melepaskan tangannya dari tangan Yoraa, dan kembali menyentuh stang motor. "Kenapa?" bingung Jaemin.

"Fokus aja dulu sama nyetir motornya, jangan lepas tangan kayak tadi, gimana kalo kita jatuh? Aku mending pake helm, lah kamu? Enggakkan? Bahaya tahu!"

"Oh gitu, Iyah deh maaf,"

"Iyah."

   ~~

  Setelah beberapa jam menaiki motor, akhirnya mereka datang di Sungai Han, Jaemin memarkirkan motornya, lalu menyuruh Yoraa turun.

"Turun!"

"Iyah sabar," Yoraa melepaskan pelukannya, lalu turun dari motor Jaemin. Setelah Yoraa turun Jaeminpun ikut turun.

   Yoraa jalan mendekati Sungai Han meninggalkan Jaemin di dekat motornya.

"Yoraa!!" panggil Jaemin.

  Seketika langkah Yoraa terhenti lalu memutar tubuhnya ke arah Jaemin. "Apa?"

  Jaemin tertawa melihat tingkah lucu Yoraa, yang lupa melepas Helm yang masih lekat di kepalanya. "Helm!!" teriak Jaemin sambil memegang kepalanya.

  Melihat Jaemin memegang kepalanya, Yoraa ikut memegang kepalanya. Jaemin tertawa melihat Yoraa, akhirnya Yoraa kembali ke tempat parkir motor Jaemin lalu melepaskannya. "Kenapa gak bilang sih?!" kesal Yoraa sambil membuka kunci helm yang ada di kepalanya.

"Lagian langsung jalan aja,"

   Yoraa monyongkan bibirnya, Jaemin tertawa kecil memang wajah Yoraa saat itu sangat lucu. "Kenapa ketawa?" sinis Yoraa.

"Enggak," Jaemin berusaha menahan tawanya.

   Yoraa tak menjawab melainkan ia langsung membuka kunci hlemnya, sudah beberapa kali ia buka namun tak kunjung terbuka. "Ii susah banget sih!!" kesal Yoraa tangannya masih berusaha membuka hlem di kepalanya.

  Jaemin tak tinggal diam, ia segera membantu Yoraa membukakkan kunci helmnya, tak perlu memerlukan waktu yang lama bagi Jaemin untuk membukanya, kuncinya terbuka lalu ia melepaskan helm itu dari kepala Yoraa lalu meletakkannya di jok motornya.

   Yoraa jalan lebih dulu meninggalkan Jaemin di parkiran, Yoraa benar-benar menikmati suasana Sungai Han, anginnya begitu kencang dan sedikit membuat Yoraa kedinginan.

  Jaemin menghampiri Yoraa, Jaemin melihat tangan Yoraa di silangkan, Jaemin paham sepertinya Yoraa kedinginan, tanpa berpikir panjang lagi Jaemin membuka jaketnya lalu memakaikan ke tubuh Yoraa.

  Yoraa sedikit terkejut melihat tingkah Jaemin. "Ehh, enggak usah," Yoraa berusaha menolak.

"Gapapa lo kedinginankan?"

"Tapi kamu gimana? Udah kamu aja yang pake,"

"Gue enggak terima penolakan!" kekeh Jaemin.

   Selesai memakai Yoraa jaket, Jaemin mengajak Yoraa untuk duduk di tepi Sungai Han.

"Ayo," ajak Jaemin sambil tersenyum lalu meraih tangan Yoraa dan menggenggamnya.

   Yoraa membalas senyuman Jaemin, lalu menerima genggaman tangan Jaemin.

  Mereka duduk berdua sambil menikmati sungai Han, Yoraa mengirup udaranya begitu segar dan juga dingin.

"Kamu gak kedinginan?" tanya Yoraa khawatir.

"Enggak kok," bohong Jaemin, jujur saja padahal ia juga benar-benar kedinginan.

  Yoraa tersenyum ke arah Jaemin, melihat itu Jaeminpun membalas senyuman Yoraa.

"Yoraa," panggil Jaemin.

"Apa?" jawab Yoraa.

"Mana handphone lo?" pinta Jaemin.

"Buat apa?"

"Kita harus ambil poto di sini,"

   Yoraa mengangguk, lalu mengambil ponselnya di saku bajunya. "Nih," Yoraa mengarahkan ponselnya ke hadapan Jaemin.

  Jaemin mengambilnya, lalu menyalakan ponselnya dan menekan tombol kamera.

"Yoraa liat ke sini!!" ucap Jaemin sambil memegang ponselnya dan bergaya.

"Satu, dua, tiga!"

   Cekrekkk ....

    Jaemin melihat hasilnya, dan hasilnya begitu bagus. setelah melihat hasil selcanya, Jaemin diam-diam ia menyalin nomor Yoraa ke ponselnya.

"Ini," Jaemin mengembalikan ponsel Yoraa.

"Oke." Yoraa menyimpan kembali ponselnya.

   Terlihat dari wajah Yoraa, ia benar-benar bahagia sekali, karena terakhir mengunjungi Sungai Han bersama Ayahnya yang sudah meninggal dunia saat ini duduk di bangku menengah pertama.

"Jaemin ... " panggil Yoraa.

"Apa?" jawab Jaemin.

"Eum ... Makasih," ucap Yoraa tiba-tiba.

  Jaemin tersenyum ke arah Yoraa. "Iyah." Yoraa membalas senyuman Jaemin.

"Sini," Jaemin menepuk-nepuk pundaknya.

  Yoraa tersenyum lalu menyandarkan kepalanya ke pundak Jaemin, sambil menikmati selewiran angin Sungai Han.

Tbc~

BULLYING - NA JAEMINWhere stories live. Discover now