"Kita mau kemana sih?!" kesal Jaemin.
"Lo enggak tahu? Tadi Yoraa nangis pas denger lo ngomong dia cuma mainan lo?" tanya Jeno.
"Maksud lo?"
"Tadi tuh pas lo jawab pertanyaan temen-temen lo, Yoraa nguping dan lo jawabnya cuma mainan," perjelas Jeno.
"Tapikan maksud gue bukan itu!!"
"Tapi Yoraa dengernya cuma itu, sebelum lo lanjutin ucapan lo, Yoraa ke buru pergi,"
"Sialan!" Jaemin mengepal kedua tangannya.
"Sekarang lo tahu dia di mana?" tanya Jaemin.
"Gak,"
Jaemin mengacak-acak rambutnya, kenapa bisa kejadiannya akan seperti ini.
"Terus kita cari kemana?" tanya Jeno.
"Eumm ... " Jaemin berpikir.
"Kita pencar cari Yoraanya, gue ke perpustakaan, lo kamar mandi. Nanti kita ketemuan di sini," ucap Jaemin.
"Harus bangetnya gue ke kamar mandi? Lo aja dah!" tolak Jaemin.
"Udah deh, Ikutin apa aja kata gue!"
Akhirnya Jeno menyetujui ucapan Jaemin, kini mereka berpencar mencari Yoraa.
~~
Jaemin melangkahkan kakinya masuk ke dalam perpustakaan sekolah, lalu mencari Yoraa sampai ke sudut ruangan tapi tidak ada tanda-tanda Yoraa ada di perpustakaan.
"Yoraa lo di mana sih," batin Jaemin cemas.
Jaemin mendesah kesal karena Yoraa masih belum di temukan, namun seketika ia teringat dengan rooftop sekolah, bisa saja Yoraa ada di sana? Tanpa berpikir panjang Jaemin segera mencari Yoraa ke rooftop sekolah.
~~
Di sisi lain Jeno masih mencari Yoraa, Jeno membuka satu persatu toilet siswi, namun Yoraa tidak ada di sana.
"Yoraa kamu di mana? Jangan buat aku khawatir," batin Jeno.
Jeno meninggalkan toilet dan pergi ke tempat pertama saat bersama Jaemin.
~~
Jaemin menyusuri tangga satu persatu, sampai akhirnya ia datang di rooftop sekolah. Ia menemukan siswi perempuan yang sedang menenggelamkan wajahnya di lututnya sambil memeluk kedua lututnya.
Hiks Hiks
Jaemin berharap itu adalah Yoraa, ia menghampiri siswi tersebut lalu memegang pundaknya.
"Yorr," panggil Jaemin.
Siswi tersebut mengangkat kepalanya, lalu memandang ke arah Jaemin.
"Mau apa kamu di sini?" tanya Yoraa dingin.
Yaa, benar siswi tersebut adalah Yoraa.
"Gue bisa jelasin semuanya," ucap Jaemin.
"Jelasin apa lagi Na? Semuanya udah jelas. Kamu gak perlu cape-cape jelasin," balas Yoraa lalu tersenyum miris.
"Gue bener-bener sayang sama lo!"
"Cukup Na, seharusnya dari dulu aku sadar diri," ucap Yoraa pelan.
"Enggak gitu Yor!"
~~
Sampai di tempat semula Jeno sudah menunggu lama Jaemin tapi Jaemin tidak datang. "Kemana sih itu anak," kesal Jeno.
~~
"Makasih Na. Buat semuanya," Yoraa bangkit dari duduknya dan meninggalkan Jaemin. Namun sebelum itu Jaemin lebih dulu menarik tangan Yoraa hingga membuat Yoraa dan Jaemin berhadapan.
"Lepasin Na,"
"Enggak,"
"Aku mohon Na,"
"Gue bener-bener sayang sama lo!"
Yoraa tersenyum miris. "Cukup Na,"
Jaemin tak menjawab ucapan Yoraa, melainkan ia langsung menarik tubuh Yoraa
dan mendekatkan wajahnya ke wajah Yoraa.Chuppp
Kini benda kenyal itu saling bersatu, Jaemin mencium bibir Yoraa. Yoraa membulatkan matanya, ia benar-benar terkejut dengan tindakan Jaemin.
Jaemin sedikit memainkan lidahnya di dalam sana, begitu juga dengan Yoraa ia terbawa suasana hingga ia pun membalas ciuman Jaemin.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/233538738-288-k34808.jpg)
YOU ARE READING
BULLYING - NA JAEMIN
Teen Fiction"Udah jelek! Kumel! Hidup lagi. Mati aja sono!" cerca Jaemin pada siswi yang bernama Yoraa. "Haha udah mati aja sono, dunia aja gak sudi lihat lo hidup," tambah Haechan. "MATI! MATI! MATI!" ucap yang lainnya. Yoraa menutup kedua wajahnya dengan k...