16

455 38 0
                                        

Setelah beberapa detik berciuman, Jaemin melepaskan tautannya.

"Kamu percayakan?" tanya Jaemin pada Yoraa.

  Yoraa memasang wajah datar. "Percaya apa?"

"Kalau aku benar-benar sayang kamu," ucap Jaemin sungguh-sungguh.

  Yoraa menundukkan kepalanya tanpa menjawab ucapan Jaemin.

"Yor, aku mohon kamu percaya akukan?" tanya Jaemin lagi.

  Yoraa masih diam membeku.

"Jawab Yor!!" paksa Jaemin.

"Tap--" baru saja Yoraa akan menjawab ucapan Jaemin tiba-tiba Jeno datang ke rooftop dan menghampiri mereka berdua.

"Kamu harus percaya sama dia," Jeno menunjuk pada Jaemin.

"Kenapa aku harus percaya sama dia? Dia penipu Jen,"

"Yang kamu denger itu enggak bener, cuma omongan Jaemin saat itu belum selesai tapi kamu malah pergi duluan,"

"Maksudnya?" bingung Yoraa.

  Jeno menjelaskan semuanya yang terjadi, hingga membuat Yoraa sedikit malu karena telah salah paham pada Jaemin.

"Serr-ius?" gugup Yoraa.

   Jeno mengangguk lalu senyum kepada Yoraa lalu kepada Jaemin.

  Yoraa menundukkan kepalanya lalu meminta maaf kepada Jaemin. "Maafin aku Na,"

  Jaemin tersenyum lalu mengangkat kepala Yoraa. "Hmm ... Iyah."

  Jaemin melirik ke arah Jeno, sambil tersenyum. "Thanks Jen," Jeno membalas senyuman Jaemin lalu berkata. "Yoii."

  Yoraa melirik ke arah Jeno. "Jen,"

"Apa?"

"Eum ... Makasih,"

"Sama-sama."

"Bisa kamu pergi dari sini? Aku ingin berdua dulu dengan Jaemin,"

  Jeno mendesah pelan. "Oke." Jeno pergi meninggalkan mereka berdua di rooftop.

  Kini di rooftop hanya menyisakan Jaemin dan Yoraa di sana. "Kenapa Jeno di usir?" tanya Jaemin.

"Aku ingin menghabiskan waktu berdua bersamamu di sini," Yoraa tersenyum.

  Jaemin membalas senyuman Yoraa.

"Na," panggil Yoraa.

"Apa?" Jaemin melirik ke arah Yoraa.

"Kamu bener-bener sayang sama aku?" tanya Yoraa.

"Masih enggak percaya?" tanya Jaemin.

"Eum ... "

  Jaemin menarik tubuh Yoraa, kini wajah mereka sangat dekat, setiap hendusan nafas Jaemin sangat terasa oleh Yoraa. Jaemin mendekatkan wajahnya ke wajah Yoraa, namun tiba-tiba Yoraa menempelkan satu telunjuknya ke bibir Jaemin.

"Mau apa?" tanya Yoraa sinis.

"Menciummu,"

  Yoraa mengecutkan bibirnya. "Kenapa sih setiap ciuman selalu kamu yang duluan cium aku?"

"Kamu mau menciumku lebih dulu?"

  Yoraa mengangguk pelan.

"Silahkan lakukan apa yang kamu mau, tubuhku milikmu begitupun sebaliknya,"

  Yoraa mendekatkan wajahnya ke wajah Jaemin, lalu Yoraa mencium bibir Jaemin lembut dan pelan.

  Jaemin membalas ciuman Yoraa, kini ciuman itu semakin panas, hingga mereka lupa dengan tempat dan waktu.

Tbc

Mon maaf ceritanya jadi gaje huwaaa:( btwe besok Nanaaa ulang tahunn py besdeyy my husband😍💚

BULLYING - NA JAEMINWhere stories live. Discover now