Peringatan : Ini hanya fanfiction dan murni hanya karangan semata, jadi jangan di sama-samain dengan real life oke? btw Jaemin juga bias aqu:v uwuuuu. Oke langsung aja..
Yoraa turun dari bus, ia jalan menuju sekolahnya, namun sampai di gerbang sekolah ia melihat Jaemin dan CS yang tengah berdiri di dekat mading sekolah yang tak jauh dari gerbang sekolah.
"Ada Jaemin sama CS-nya, gimana ini," batin Yoraa, ketakutan.
Yoraa menundukkan kepalanya, ia berusaha untuk tidak melihat Jaemin dan CS, ia berusaha jalan dengan cepat agar terhindar dari bullyan Jaemin dan CS.
"Semoga mereka enggak liat, Amin." batin Yoraa mempercepat jalanya.
Namun nihil, Jaemin melirik ke arah Yoraa yang sedang terburu-buru, ia dengan sigap menghampiri Yoraa bersama CS-nya, dan menghalangi jalan Yoraa.
"Hayo mau lari kemana lagi lo," ucap Jaemin penuh kemenangan.
Tangan Yoraa bergetar saat mendengar ucapan Jaemin dan CS, yang perlahan menghampirinya. "Kal-lian maa-uu apa-a;" gugup Yoraa.
Jaemin dan CS tak menjawab melainkan Jisunglah yang tiba-tiba bertanya.
"Mau kita apain dia hari ini?" tanya Jisung melirik ke arah Jaemin."Kita jadiin dia sate aja," jawab Renjun asal.
"Tolong jangan sakiti aku lagi," murung Yoraa.
Jaemin tak menghiraukan ucapan Yoraa.
"Bawa dia ke kelas," titah Jaemin pada sahabatnya.Jaemin dan Yoraa memang satu angkatan mereka pula satu kelas.
Haechan yang mendengar perintah Jaemin langsung menarik tas ransel Yoraa kasar dan otomatis Yoraa ikut tertarik.
~~
Sampai di kelas, Yoraa di hempaskan ke bangku sampai ia duduk oleh Haechan tanpa belas kasihan. Rasanya tulang ekor Yoraa seperti mau copot namun Yoraa tetap menahan rasa sakitnya.
"Kerjain semua pr gue!" titah Jaemin, sambil membanting beberapa buku ke hadapan Yoraa.
"Tapi aku bukan babu kamu!" tolak Yoraa dengan penuh keberanian.
Jaemin marah setelah setelah mendengar penolakan Yoraa, ia menatap wajah Yoraa dengan penuh amarah, ia mendekati wajah Yoraa dan memegang dagu Yoraa kasar.
"Lo berani sama gue?" tanya Jaemin penuh amarah.
Yoraa membeku tidak bisa mengeluarkan suaranya, ia benar-benar takut melihat wajah Jaemin dengan penuh amarah.
"NGOMONG AJG!" bentak Jaemin pada Yoraa hingga mereka berdua menjadi sorotan mata orang-orang yang ada di kelas.
Namun mereka yang berada di kelas, lebih baik tidak ikut campur dengan urusan Jaemin dan Yoraa, apalagi kalau sudah berhubungan dengan Jaemin, di jamin hidup kalian akan sengsara.
Yoraa tidak bisa menjawab pertanyaan Jaemin, ia benar-benar ketakutan apalagi Jaemin sampai membentaknya. Air mata yang sendari tadi yang Yoraa tahanpun ikut keluar.
"Gue gak nyuruh lo buat nangis! gue cuma minta jawaban dari lo! Lo berani sama gue? Hah?!" Jaemin dengan tatapan penuh kebencian terhadap Yoraa.
Yoraa menggeleng pelan, sambil menahan isakan tangisnya.
Jaemin melepaskan tangannya dari dagu Yoraa kasar, hingga kepala Yoraa ikut bergerak.
"Kerjain semuanya sekarang sebelum ada guru!" titah Jaemin. "Ayo guys, cabut." ucap Jaemin pada CS-nya yang terdiri dari Haechan, Renjun, dan Jisung. Lalu mereka berempat meninggalkan Yoraa.
Dengan berat hati Yoraa harus mengerjakan PR Jaemin. Selesai mengerjakan PR Jaemin Yoraa memutuskan untuk pergi ke meja duduknya.
Saat Yoraa jalan menuju mejanya, tiba-tiba Hyuka dengan sengaja meringkas kaki Yoraa hingga membuat Yoraa terjatuh dan kesakitan.
Brughh!!
"Ahhh!!" ringis Yoraa yang terjatuh.
Seisi kelas yang melihat kejadian tersebut langsung tertawa terbahak-bahak, begitu juga dengan Hyuka, ia benar-benar benci melihat Yoraa berada di sekolahnya, hingga berrencana untuk membuat Yoraa tidak betah dan keluar dari sekolah dengan cara membullynya habis-habisan.
"Haha ... Emang enak!!" ejek Hyuka.
"Gitu aja, jatoh. Alay dihh!" ejek salah satu temannya.
"Haha ... Orang miskin kayak lo emang pantes buat di gituin!" tambah yang lainnya.
"HAHAHAHA ... "
"HAHAHAHA ... "
Seketika hati Yoraa sakit, benar-benar sakit. Air matanya mulai mengalir di pipinya, namun Yoraa langsung menghapus dan menahannya. Ia bangkit dari jatuhnya, dengan sedikit tangan yang terkilir yang membuatnya sedikit kesakitan tapi Yoraa masih bisa menahannya.
~~
Yoraa duduk di mejanya yang berada di paling belakang, ia satu-satu murid di kelasnya yang duduk sendiri sedangkan yang lainnya berpasangan.
"Selamat pagi anak-anak," sapa Ssaem Kim.
"Pagi Ssaem," balas semua murid termasuk Yoraa.
"Oke, kerjakan soal buku paket hal. 35-43, dan jangan lupa di baca dulu materinya ada di hal. 31-14, paham?" tanya Ssaem Kim pada semua murid di kelas.
"Paham,"
~~
Saat mengisi soal, Yoraa merasa tangan kanannya sedikit kesakitan, apa karena ia terjatuh tadi? Entahlah, Yoraa berdiri dari duduknya.
"Ada apa Yoraa?" tanya Ssaem Kim, yang melihat Yoraa berdiri.
"Saya izin ke toilet Ssaem," balas Yoraa.
"Ohh, silahkan. Hanya 5 menit,"
"Baik Ssaem." ucap Yoraa lalu jalan keluar dari kelas.
~~
"Mau ngapain dia ke toilet?" monolog Jaemin sambil memegang pulpen di tangan kanannya.
"Mau berak kali," jawab Haechan asal.
"Dihh!"
"Udah sih apa pentingnya sama lo?" heran Haechan.
"Diem lo! Gue ada ide," Jaemin senyum smirk, lalu berdiri dari mejanya.
"Mau apa kamu?" tanya Ssaem Kim.
"Izin ke toilet Ssaem,"
"Hanya 3 menit! Awas kalo terlambat,"
"Siap Ssaem." ujar Jaemin lalu lari keluar dari kelasnya.
Tbc~
![](https://img.wattpad.com/cover/233538738-288-k34808.jpg)
YOU ARE READING
BULLYING - NA JAEMIN
Teen Fiction"Udah jelek! Kumel! Hidup lagi. Mati aja sono!" cerca Jaemin pada siswi yang bernama Yoraa. "Haha udah mati aja sono, dunia aja gak sudi lihat lo hidup," tambah Haechan. "MATI! MATI! MATI!" ucap yang lainnya. Yoraa menutup kedua wajahnya dengan k...