14

441 41 0
                                        

"Cuma mainan."

DEG...

   Hati Yoraa seakan di tusuk oleh beberapa panah, rasanya sakit sekali, ia tidak percaya ternyata selama ini dia hanya di permainankan oleh Jaemin.

   Air mata Yoraa sudah tidak tahan lagi, Yoraa lari dari tempat tersebut, namun saat membalikkan badan tiba-tiba Jeno ada di hadapannya.

"Kamu kenapa?" tanya Jeno.

  Yoraa tak menjawab, ia lari tanpa memedulikan pertanyaan Jeno.

  Jeno melihat Yoraa dari arah kelas, Jeno mengintip dari luar dan menguping pembicaraan Jaemin dan kawan-kawannya.

"Nahhkan udah gue bilang apa!! Jaemin cuma anggap si cupu itu mainan," ucap Jisung.

"Bagus deh," ucap Haechan.

  Hyuka tersenyum saat mendengar jawaban dari Jaemin.

"Cuma mainan menurut kaliankan? Bagi gue Yoraa itu cewek paling sempurna di dunia ini setelah nyokap gue,"

  Seketika Haechan, Renjun, Jisung dan Hyuka menatap Jaemin aneh.

"Lo kenapa suka sama dia sih!" protes Hyuka.

"Suka-suka gue," ketus Jaemin.

"Dulukan lo nyuruh kita-kita jauhin dia, kenapa sekarang lo jadi suka sama dia!" kesal Jisung.

"Kena karma dia," tambah Renjun.

  Haechan menatap tajam Jaemin dengan penuh kebencian, Jaemin melirik ke arah Haechan. "Apa lo natap gue kayak gitu?!" tegas Jaemin.

"Bullshit!!" Haechan langsung meninju pipi kanan Jaemin.

Brughh!!

   Jaemin tersungkur ke lantai sambil memegang pipi kanannya.

  Renjun, Jisung dan Hyuka. Menatap tidak percaya bagaimana bisa Haechan menghajar Jaemin begitu saja.

"Jaemin!" baru saja Hyuka akan menolong Jaemin namun di halang oleh Jisung.

"Lo gak usah ikut campur urusan mereka," santai Jisung.

"Tapi mereka berantem woyy!! Kalian enggak misahin apa?" tanya Hyuka.

"Udah lo diem aja, biar mereka aja yang nyelesaian masalahnya," ucap Renjun.

  Hyuka menatap kesal kepada Renjun dan Jisung, bagaimana bisa mereka membiarkan begitu saja sahabatnya berkelahi.

"Brengsek!" Jaemin mulai bangkit dan menatap Haechan dengan penuh dendam.

  Baru saja Jaemin akan menghajar balik Haechan tapi tiba-tiba tangannya di cegah oleh Jeno, semua orang melihat ke arah Jeno. "Lepasin tangan gue!" Jaemin melepaskan tangannya dari pegangan Jeno.

"Lo harus ikut gue sekarang," bisik Jeno.

"Ogah! Gue mau nyelesaian masalah bareng dia dulu," tolak Jaemin.

"Tapi ini penting!"

"Penting apa sih?!"

"Yoraa!"

"Kenapa dia?

"Makanya ikut gue!"

   Akhirnya Jaemin memutuskan untuk pergi bersama Jeno. "Urusan kita belum selesai." ucap Jaemin pada Haechan, lalu pergi meninggalkan kelas bersama Jeno.

BULLYING - NA JAEMINWhere stories live. Discover now