18

426 30 2
                                        

Tring

  Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar kelas termasuk Haechan, Renjun, Jisung, Hyuka dan Yeri. Kini di kelas hanya menyisakan Yoraa dan Jaemin.

"Mau ke kantin?" tanya Jaemin.

"Enggak kayaknya,"

"Kenapa?"

"Aku takut,"

"Ada aku Yor, jangan takut. Ayo," baru saja Jaemin akan mengajak Yoraa ke kantin, tiba-tiba siswa laki-laki datang ke kelas Jaemin dan menghampiri meja Yoraa.

"Permisi," ucap siswa tersebut.

"Ada apa?" tanya Jaemin.

"Yang namanya Na Jaemin, di panggil Ssaem Kim di belakang sekolah," ujar anak laki-laki itu, lalu pergi tanpa pamit.

  Jaemin memandang aneh anak tersebut. "Di belakang sekolah? Ssaem Kim mau apain aku coba? Aneh," gumam Jaemin.

"Mungkin kamu di suruh bersihin rumput atau apa gitu,"

"Dihh. Lu kira gue babu apa,"

"Aku kamu," Yoraa memperingatkan.

"Ohiyah. Mau ikut ke sana?" tanya Jaemin.

"Kemana?" tanya Yoraa.

"Ke belakang sekolah,"

   Yoraa menggelengkan kepalanya. "Aku tunggu di sini aja,"

"Sendiri? Gak papa?"

  Yoraa mengangguk.

"Aku ke sana yah,"

"Iyah."

   Posisi Jaemin telah berdiri, sebelum meninggalkan Yoraa, Jaemin lebih mencium kening Yoraa lalu meninggalkan Yoraa sendirian di kelas.

    Yoraa tersenyum.

    Namun setelah Jaemin keluar kelas, Hyuka dan Yeri masuk lalu menutup pintu kelas dan menguncinya.

  Yoraa terkejut dengan ke datangan Hyuka dan Yeri yang tiba-tiba menyeret ia keluar dari mejanya dengan menjambak rambutnya.
 
   Bagaimana rasanya? Sangat, sangat perih. Namun Yoraa masih bisa menahannya.

"Lepasin Ka," mohon Yoraa.

"Ini pelajaran buat lo!! Makanya jangan macam-macam sama ancaman gue!" tegas Hyuka..

   Tidak sampai di situ, Yeri beberapa membenturkan kepala Yoraa ke tembok sangat kencang.

Brugh

Brugh

Burgh

  Yoraa menangis kesakitan. "Cukup Ka!! Aku mohon ... "

  Kepala Yoraa sangat pusing di tambah sakit akibat ulah Yoraa dan Yeri, Yoraa memegang kepalanya, ia benar-benar sudah tidak kuat. "Naa ... tolong aku," batin Yoraa.

  Yoraa membuka gesper di pinggangnya, ia juga membuka baju seragam Yoraa yang hanya menyisakan bra, Yoraa langsung menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

  Tanpa perasaan Hyuka memukul Yoraa dengan gespernya sangat kencang yang membuat kulit mulus Yoraa bercucuran darah.

  Yoraa sudah tidak kuat, ia benar-benar kesakitan. Yoraa pingsan tak sadarkan diri.

~~

  Jaemin jalan arah belakang sekolah, ia menemukan Haechan, Renjun dan Jisung namun tidak dengan Ssaem Kim.

"Ngapain kalian di sini?" tanya sinis Jaemin.

"Pegang dia!!" perintah Haechan, dengan sigap Renjun dan Jisung memegang kedua tangan Jaemin.

"Apa-apaan ini! Lepasin ajg!!" kesal Jaemin

"Iket dia di sana!" Haechan menunjuk pada bangku yang sudah ada tali untuk mengikat Jaemin.

  Namun sebelum mereka berdua mengikat Jaemin, Jaemin lebih dulu menghajar mereka berdua.

Brugh

Brugh

Brugh

  Renjun dan Jisung jatuh tersungkur.

"Brengsek!" kesal Haechan.

    Haechan yang melihat itu langsung mendekati Jaemin dan menghajar Jaemin.

Brugh

Jaemin sedikit kesakitan, ia memegang pinggir bibirnya yang robek hingga sedikit  mengeluarkan darah.

   Namun bukan Jaemin namanya yang menyerah begitu saja, Jaemin mendekati Haechan lalu menarik kerah seragam Haechan.

"MAU LO APA BANGSAT?!" tanya Jaemin dengan tatapan penuh dendam.

  Haechan tersenyum licik. "Gue mau lo musnah di dunia ini! Sama si cupu lo itu!" jawab Haechan tanpa rasa takut.

  Jaemin geram dengan ucapan Haechan, tanpa berpikir panjang lagi Jaemin menghajar Haechan.

Brugh

Brugh

Brugh

   Tanpa ampun Jaemin memukul Haechan.

~~

   Jeno baru saja keluar dari kelasnya, niatnya hari ini ia akan menemui Yoraa, namun sampai di kelasnya. Kelas Yoraa sepi, Jeno mencoba membuka pintunya namun terkunci.

   Ia mengintip ke kaca, betapa terkejutnya Jeno melihat Yoraa tak sadarkan diri, dengan bersimpah darah, Jeno langsung lari dan mencari Jaemin.

Tbc~

BULLYING - NA JAEMINWhere stories live. Discover now