19

1.5K 168 53
                                        

Double upp !!!

Makasih yang udah nungguinn terus cerita ini ya. Ga nyangka aku lumayan banyak juga yang baca.

Selamat membaca









----

Hari ini hari terakhirku disini..
Banyak kenangan yang Indah dan tidak bisa kuceritakan satu persatu.

Termasuk cerita mengenai pria yang sudah mengisi kekosongan yang ada dalam diriku.

Namanya Lee Jeno. Dia ganteng, banyak banget yang suka. Sampe aku mau milikin aja diledekin abis abisan, sampe dikatain lagi huh susah ya suka sama cowo ganteng.

Kamu tau ga Jen.

Sama Jeno, aku juga sakit.
Aku sakit waktu ngeliat kamu ada dalam tekanan. Aku sakit ngeliat reputasi kamu turun. Aku juga sakit gabisa terus sama kamu.

Maaf.
Aku harus pergi, aku mau kamu hidup normal. Jangan mabuk mabukan, jangan pukul dinding sampe tangan ku luka lagi ya.

Aku gamau kamu sakit. Jeno, kalau ponselku ga bisa dihubungin jangan sedih ya. Jangan cari aku, biarin aku mulai hidup aku yang baru di Berlin. Tapi aku janji akan terus kasih kamu surat, entah lewat siapa nanti.

Aku akan mulai kehidupan baru dan terus berdoa untuk kamu. Aku selalu berharap kebahagiaan kamu.

Tuhan emang ga ijinin kita bersatu.
Satu yang harus kamu tau. Aku sangat menyayangi kamu Jeno.

Selamat Tinggal.
- Park Siyeon

Siyeon memasukan surat itu kedalam amplop seraya menyeka air matanya. Maniknya kini kembali melirik kearah pria disebelahnya yang tengah menatapnya sedari tadi saat menulis surat.

Heo Hyunjoon

Ya, dia yang mengantar Siyeon ke bandara. Mereka sedang diruang VIP, supaya tidak banyak yang melihat mereka.

"Tolong kasih ke Jeno".suara serak Siyeon membuat Hwall semakin ingin memaki siapa saja yang sudah membuat Siyeon seperti ini.

Kalau boleh jujur Hwall mau juga pindah ke Berlin. Tapi ada beberapa hal yang ngebuat dia mutusin buat bolak balik Korea - Berlin saja.

"Pasti gue kasih Jeno".jawab Hwall sambil mengelus bahu Siyeon. Ia menghela nafas pas ngeliat beberapa tanda kemerahan dileher Siyeon, dia gamau berfikiran negatif.

Tapi tetep aja, Hwall juga manusia yang lebih suka nethink.

Tak lama informasi mengenai pesawat yang akan dikendarai Siyeon akan segera berangkat.

Siyeon semakin gusar, ini hari terakhirnya di Korea. Dan apa dia bisa tinggal sendiri disana?

Dia sengaja minta keluarganya buat ga anter ke bandara. Akan semakin berat melihat air mata, Siyeon milih Hwall karna dia tau cowo itu pasti kuat dan ga akan ngeliatin tangisannya didepannya.

"Hwall aku pergi ya, jaga kaki kamu. Jangan sakit".Siyeon mengecup pipi Hwall sebelum ia bangkit berdiri. "Makasih udah bantuin aku selama ini, kamu baik Hwall. Makasih".

Siyeon segera menonaktifkan ponselnya dan keluar dari ruangan VIP itu.

Tepat saat Siyeon menutup kembali pintu ruangan. Air mata Hwall lolos begitu saja, tangannya meremat surat yang Siyeon berikan untuk Jeno.

Secret Idol ; Jeno SiyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang