Susan benar benar ga bisa nafas teratur. Sekarang ini dia lagi ada dimobil yang dikendarain Jeno, sebelah Jeno ada Haechan yang lagi main sama Elena. Terus disamping Susan ada Jaemin yang lagi liatin kota sambil sesekali mengabadikannya di ponsel.
Sumpah ganteng banget Jaemin kalau bare face gini.
Majikannya, alias Siyeon ga ikutan. Dia ada acara sendiri soalnya. Jarang ikutan nganter juga sih, biasanya cuma Susan sama supir yang nganter El kesekolah.
"Apa ibu pernah terlihat berkencan? ".tanya Jeno tiba tiba, yang dia maksud ibu itu Siyeon. Susan membiasakan memanggilnya ibu soalnya.
"Eumm tidak pak, Bu Siyeon sibuk dengan pekerjaannya terus".jawab Susan pelan.
Jeno mengulum senyuman dibibirnya, matanya lalu beralih ke El yang sepertinya nyaman didekat Haechan.
"El senang tidak ketemu daddy? ".tanya Jeno, matanya fokus pada jalan yang ditunjukan Susan.
El mengangguk, gadis kecil itu masih bersandar pada dada Haechan dengan senyum manisnya, "Apa aku bisa menemui paman Chenle? ".
"Mengapa tidak, nanti daddy jemput kamu sama paman Chenle deh janji".seru Jeno lembut, Jaemin yang tadinya fokus sama aktivitasnya sendiri kini tersenyum melihat interaksi ayah dan anak itu.
Manik cowo Na itu kini melirik kearah Susan. Yang dilirik udah senam jantung duluan, Jaemin terkekeh kecil melihat raut wajah baby sitter El itu.
"Susan susan susan kalau gede mau jadi apa ".ricuh Haechan menggoda Susan yang seperti patung itu. "Kalem San kita ga gigit kok".lanjutnya dengan nada bercanda.
Elena tertawa sembari melihat kebelakang dimana baby sitternya yang tengah menutup wajahnya dengan tangan
Melihat reaksi Susan, Jaemin nepuk nepuk bahu Susan. Ia memberi photocard yang ada dibelakang ponselnya kepada Susan.
Mata Susan melebar begitu melihat photocard langsung diberi dari biasnya itu, "Buat kenang kenangan".ujar Jaemin seperti mengerti isi kepala Susan.
"Ciee cieee bibii suka kan sama paman Jaemin".ledek El dengan senyum jahilnya, membuat Jeno tertawa melihat tingkah putrinya itu. Haechan jadi pengen cepet cepet punya kan jadinya.
"Elena, kasian bibi kamu".sahut Jaemin, tangannya mengelus puncak kepala El sebentar dan menggelengkan kepalanya agar Elena tidak menggoda pengasuhnya itu.
Jeno benar benar hanya mengantar El dan Susan, tidak pake acara turun segala. Soalnya ponselnya udah berdering mulu daritadi.
Siyeon benar benar memperlakukan Elena sebaik mungkin, terbukti dengan menyekolahkan El disekolah yang sama dengan anak anak artis lainnya. Jeno kadang miris lagi inget sudah 7 tahun Siyeon besarin Elena sendirian.
Guanlin, Somi kini menatap Siyeon dengan tatapan sendunya. Siyeon benar benar marah pada mereka.
Siyeon mendengus sebal menatap dua anak manusia didepannya, ia sedang berada distudio sekarang jadi tidak mungkin juga mau marah marah.
Sebernya Siyeon ga marah juga sih, cuma dia kesel aja gitu kenapa seenaknya ninggalin Elena waktu dimarket kemarin. El yang cerita sama dia kalau Aunty Somi dan Dadanya ninggalin El karna mau membeli daging.
"Yaudah terserah kalian deh. Tapi jangan ulangin lagi, bahaya buat Elena".raut wajah Siyeon nampak khawatir, dia masih was was sih sekarang. Anaknya lagi ada di genggaman Jeno, dan bisa aja gosip menyebar. Buat Siyeon sendiri ga masalah, tapi dia ga akan terima kalau mereka ganggu putrinya.
Drrt
Mr Lee
Sayanggggg
Nanti El aku jemput
Sama Chenle, itu kemauan putriku sayanggg.
Apa perlu aku jemput kamuuu??

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Idol ; Jeno Siyeon
FanficTentang hubungan rahasia antara Jeno NCT dan Siyeon Pristin Gimana awal mereka bertemu dan bagaimana cara mereka mempertahankan hubungannya