Chirp chirp
Suara cicitan burung terdengar dari jauh. Surya menampakkan dirinya malu-malu dari balik gedung-gedung tinggi. Mega terlihat tenang, ikut menghiasi langit kebiruan. Semilir angin berhembus pelan, sejuk dan menenangkan. Sungguh hari yang nyaman untuk beraktifitas.
Drap drap drap
Kaki kecil itu berlari mengitari rumah. Sambil tersenyum senang, kaki itu membawa tubuh kecilnya ke dalam suatu kamar.
Krieeett
Pintu kamar berukuran sedang itu terbuka. Menampakkan ruangan bernuansa modern yang dihiasi beberapa perabotan. Di tengah-tengah ruangan itu, terdapat kasur queen size yang dilapisi sprei indah bercorak kemerahan.
Kaki kecil itu kembali berjalan. Menaiki kasur yang lumayan tinggi itu dengan susah payah. Kepala kecil bermahkotakan helaian hitam kecoklatan yang di ikat dua itu menyembul dari balik kaki ranjang.
Hup
"PAPA~!" Teriak gadis kecil itu nyaring. Membawa tubuhnya dan melompat ke arah lelaki yang ia panggil papa itu.
Lelaki yang awalnya sedang tertidur pulas itu kemudian mengernyitkan dahinya. Merasa terganggu dengan keberadaan mahkluk kecil yang saat ini sedang melompat-lompat di kasurnya.
Ia membuka kelopak matanya, mendapati gadis kecil berparas lucu yang masih lengkap dengan piyama bintang miliknya berdiri di depan wajahnya.
"Papa!"
"Mmh, ini masih terlalu pagi sayang. Ada apa hum?" Mengangkat tubuh kecil itu, lelaki bersurai hitam itu mendudukkan gadis kecil itu di pangkuannya. Menimang-nimangnya pelan.
"Papa bilang kita akan mengunjungi Tou-san hari ini!" Gadis kecil itu merengut tak suka saat sang Papa malah tertawa.
"Papa!" Protesnya nyaring. Memukul pelan dada lelaki di depannya.
"Iya-iya, maaf." Masih sambil terkekeh, lelaki bersurai hitam itu —Hajime— mengusak pelan surai hitam kecoklatan milik gadis kecil dipangkuannya.
"Baiklah. Kalau Amaya¹ mau mengunjungi Tou-san, kenapa Amaya belum mandi?" Hajime berucap pelan, diakhiri dengan kekehan kecil di akhir perkataannya.
"Aku kan menunggu Papa~!"
"Yosh, karna Papa sudah bangun, Amaya mandi saja duluan oke? Papa akan membuat sarapan." Gadis kecil bernama Amaya itu baru saja ingin menolak, tapi Hajime sudah melanjutkan kata-katanya—
"Setelah Amaya mandi, kita baru akan mengunjungi Tou-san." Ucap Hajime final. Membuat Amaya tidak lagi menjawab. Memilih untuk mengambil handuk yang tergantung di jemuran kecil di ruangan belakang dan kemudian berlari masuk ke dalam kamar mandi.
Hajime sendiri tertawa kecil. Merasa gemas melihat gadis lucu itu yang terlihat sangat antusias untuk menemui ‘Tou-san’ nya. Memilih untuk menyibukkan diri di depan kompor, pemuda yang kini telah berusia 27 tahun itu kemudian kembali asik membuat sarapan untuknya dan Amaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry <OIIWA> ✔ [✎]
أدب الهواةStatus : Completed [✔] Title : I'm Sorry Type : Multichapter Fic Rating : T+, PG 13+ Genre : Drama, Romance, Angst "Tooru" Panggil Iwaizumi pada Oikawa dengan memanggil nama depannya Yang dipanggil tidak menjawab, menoleh pun tidak. Iwaizumi...