Chapter 2

1.8K 141 9
                                    


    Holla guys, apa kabar? Ok yang mau sad2 merapat kita nangis bareng online.

   Vote dan comment jangan sampai lupa.

.

.

.

   Alia turun dari tangga kamarnya dengan semangat namun langkah gadis itu terhenti ketika ia melihat kedua orang tuanya dan Kakaknya sarapan bersama dengan canda dan gurau, sedangkan dirinya sendiri seperti dilupakan dan tidak dianggap, mereka mampu tertawa tanpa ada dirinya, Alia melangkahkan kakinya pasti dan keluar dari rumah besarnya, kenapa ia tidak memilih sarapan? Karena dirinya tidak mau menjadi perusak di acara sarapan pagi ini.

   Saat sampai di depan kelas, ia menghela nafasnya dan berdoa semoga hari ini tidak ada yang membully atau menghinanya. Ia memasuki kelas dan membuka pintunya namun belum sempat ia berada ada di dalam kelas ada sesuatu di atas yang tumpah membuatnya basah. Alia melihat dirinya ternyata ini air dan tepung, ternyata doanya tidak terkabulkan. Alia menatap ke dalam kelas semua orang menertawainya. Dan yang paling membuat ia terkejut ia melihat anak LIONSTAR dan Cindy disana termasuk Gema yang tengah menatapnya.

    "Yah basah deh," seru Roni yang tertawa lepas.

    "Gak usah sekolah, kalo emang dasarnya udah bodoh mah seumur hidup juga gak akan pinter." ujar Jino dengan entengnya.

    "Malang," gumam Alaska yang menatap Alia.

    Sedangkan cewek itu terdiam, kali ini tidak ada senyum atau tawa karena ia bingung kenapa Gema diam dan tidak melarang atau memarahi teman-temannya.

    "Huuu, seharusnya lo gak usah sekolah disini bangsat. Bikin malu nama sekolah aja." cibir Roni.

    Pintu terbuka menampilkan Wenda, gadis itu mendekati Alia dan menatap Alia yang basah kuyup, Wenda mengerti sekarang Alia kena bully lagi.

   Brak...

    Wenda menggebrak meja membuat mereka terdiam, sudah habis kesabaran Wenda melihat sahabatnya yang selalu mendapatkan perlakuan seperti ini.

   "Udah puas lo semua? Demi mau ketawa lo harus bikin malu orang? Gue jadi gak yakin, kalo sekolah ini bukan di tempati manusia melainkan binatang." seru Wenda.

    "Lo jangan ikut-ikutan, ini masalah kita-kita sama cewek bodoh itu." seru Jino yang menunjuk Alia.

    "Gue berhak ikut campur karena dia sahabat gue, lo kayak cewek berani ke satu orang dan lo mainnya keroyokan. Jadi ragu kalo LIONSTAR itu beneran gengster atau perkumpulan para banci." tegas Wenda, selama ini tidak ada yang berani menghina LIONSTAR, tapi kali ini Wendalah orang yang menghina LIONSTAR secara langsung.

    "Lo berani menghina Lionstar demi cewek bodoh itu?" tanya Beno yang tak habis pikir.

    "Iya, karena Alia adalah sahabat gue. Gue bukan tipe orang yang kayak sahabat lo, yang lebih membela teman yang salah." sindir Wenda membuat Gema terdiam dan tercengung.

    "Lo akan nyesel hina Lionstar,"

    "Kenapa harus nyesel? Gue membela yang benar jadi gak takut. So, kalian mau apa? Mau bully gue juga? Tenang gue gak takut sama kalian, walau kalian berbahaya pun. Karena dimata gue kalian itu cuman kumpulan para banci." tukas Wenda yang tersenyum di ujung bibirnya.

    Brak...

    Tubuh Alia tergelatak di lantai, membuat Gema dengan sigap menggendong Alia dengan gaya Bridal style. Dengan cepat Wenda mengikuti langkah Gema yang akan membawa Alia ke UKS.

ALIA DAN LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang