Hai semuanya !!!Jangan lupa vote dan comment yah guys, semangat bacanya.
Jujur kalian suka ga sama cerita ini? Jujur aja guys.
.
.
.
Sekarang Alia tengah membereskan rumahnya, hari ini ia ingin sekali membuat kedua orang tuanya bangga kepadanya.
"Semangat! Aku harus bisa banggain Papa sama Mama." gumam Alia yang menyeka keringatnya dan kembali menyapu dan mengepel.
"Alia," sapa Claudy sang Kakak yang menepuk bahu Alia.
"Kenapa Kak? Kakak istirahat aja yah, aku gak mau Kakak kenapa-kenapa lagi." seru Alia yang khawatir.
"Kakak gak pa-pa, biar Kakak bantu yah." ujar Claudy yang mengambil alih sapu yang sedang di pegang oleh Alia.
"Kak, aku gak mau kalo penyakit Kakak kambuh lagi. Aku mohon yah, Kakak istirahat aja." cecar Alia.
Claudy menatap adiknya dengan lekat, tak terasa air matanya menetes karena adiknya sangat peduli dan khawatir padanya. Ia telah gagal dan jahat menjadi seorang Kakak.
"Kakak duduk aja yah," seru Alia.
"Kakak yang bersihin benda-benda dari debu aja yah." seru Claudy yang kemudian membersihkan guci dan vas dengan kemonceng.
Alia kembali mengepel dan sejenak ia menatap sang Kakak, ia kembali tersenyum. Hidupnya tak seberuntung Kakaknya.
"Uhuk... Uhuk... Uhuk" Claudy batuk dan memegang dadanya, rasanya sesak untuk bernafas selang beberapa menit tubuhnya tumbang membuat Alia terkejut dan segera menghampirinya.
"Kak, bangun. Aku mohon bangun Kak!" teriak Alia yang histeris.
Pintu rumah terbuka dan menampilkan kedua orang tuanya. Resti terkejut ketika mendapatkan Claudy tergeletak di lantai. Resti dan Banyu berlari dan segera membawa Claudy ke kamarnya dan segera memberinya obat.
Alia ditarik kasar oleh Resti dan Banyu, kemudian kepala Alia di dorong ke pintu toilet.
Alia meringis, rasanya sangat sakit saat kepalanya terbentur di pintu.
"Dasar anak kurang ajar!" hardik Resti yang kemudian memukul Alia dengan buku tebal milik Alia.
"Ampun... sakit Ma, Alia minta maaf." rintih Alia yang menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi tubuhnya.
"Papa malu punya anak kaya kamu, kamu gak bisa di atur. Kamu pinter dikit Alia, Kakak kamu itu sering sakit-sakitan tapi kenapa kamu suruh beresin pekerjaan rumah?!" tanya Banyu dengan menyentak.
"Alia gak nyuruh Kak Claudy buat bantuin Alia Pa. Tolong percaya sama aku," seru Alia.
"Kamu itu cuman bisanya nyusahin terus, kamu itu cuman buat Kakak kamu sakit aja!" sentak Resti yang memukul kembali lengan Alia sampai cewek itu meringis kesakitan.
"Sa-kit Ma, aku mo-hon ber-hen-ti." seru Alia.
"Papa percaya sama kamu? Yang ada dunia tertawa keras, Papa percaya sama orang bodoh kayak kamu." tukas Banyu yang kemudian mengguyur Alia dengan air dingin.
"Kamu selalu aja ngejawab, kamu itu jangan kurang ajar." tukas Banyu yang memukul tangan Alia dengan kayu yang entah darimana.
Bugh...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIA DAN LUKA
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Sedih, jangan dibaca kalo gak mau nangis.