Apa kabar, ada yang kangen Alia? Yah gadis malang.Vote dan comment yah
.
.
.
Gema melangkahkan kakinya ke bascamp anak LIONSTAR, disitu sangat ramai. Gema mengikis jarak dan meletakan kue yang diberi oleh Alia di tengah perkumpulan itu.
"Wih... kue kering lagi guys!" teriak Alaska yang bersorak girang.
"Nyokap lo baik banget emang," seru Roni.
"Iya dong, makan aja." seru Gema.
Itu dari Alia bukan dari nyokap gue, selama ini orang yang ngasih makanan itu Alia orangnya lo semua bully* batin Gema
"Tuh Cindy di dalem katanya nungguin lo." seru Jino.
Gema melangkahkan kakinya masuk ke bascamp dan menghampiri Cindy. Ia menghela nafasnya panjang ketika mendapatkan Cindy yang tengah menatapnya balik. "Katanya lo sakit, tapi kenapa lo masih nonton tv hah?" tanya Gema.
Cindy tertawa renyah, "Lo perhatian banget sama gue, kalo gue baper gimana Ge? Lo harus putusin si Alia." seru Cindy.
"Jangan mulai lagi Cindy, gue sama lo itu sahabat. Lo gak boleh dong baper sama perlakuan gue, dari kecil juga kan kita kayak gitu. Dan gue gak akan putusin Alia, gue sayang banget sama dia." tukas Gema.
"Terserah, tapi lo pernah sadar gak sih kalo adanya lo di samping Alia itu bikin dia menderita. Gue jamin lo putus dari Alia, anak ANDROMEDA gak bakal bully Alia lagi. Lo gak kasian ngeliat Alia terus-terusan menderita?" tanya Cindy.
Gema terdiam, benar yang dikatakan Cindy, adanya Gema di samping Alia bukannya untuk menjadi penenang namun bertambahkan beban dan masalah. "Gue tau dan gue sadar, cuman gue gak bisa lepasin Alia. Dia juga sayang sama gue, kita akan hadapi masalah ini bareng-bareng." ujar Gema dengan mantap.
"Lo jangan egois Ge. Gue gak yakin kalo lo sama Alia akan hadapi masalah bareng-bareng, soalnya apa? Lo aja lebih milih gue daripada dia, lo selalu ada disamping gue, tapi lo selalu gak ada buat Alia." balas Cindy dengan senyum tipis.
"Entah gue bingung, udalah jangan dibahas."
~ ~ ~
Alia melangkahkan kakinya ke gerbang sekolah, dia tersenyum walau semua orang menatapnya sinis. Alia tetap berjalan dengan kaki pincangnya.
Setelah sampai di kelas, Alia menghelakan nafasnya ternyata ada setumpukan kertas, tanah dan sampah di mejanya. Alia mengambil lap pel dan sapu untuk membersihkan mejanya.
Setelah selesai, ia duduk di kursinya. Sekarang ia menunggu Wenda, namun gadis itu belum juga datang. Alia berdoa semoga Wenda baik-baik saja.
Guru pelajaran datang, membuat Alia heran kenapa Wenda belum juga datang. "Wen, kamu kemana sih? Kamu bikin khawatir tau." monolog Alia.
* * *
Alia sendiri di kelas, ia menunduk karena tidak ada teman. Wenda, dia tidak berangkat hari ini, entah alasan apa. Alia mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau pada nomer hp Wenda.
"Hallo Wenda."
"...."
"Hah apa Tan? Ok Alia akan kesana sekarang juga. Makasih Tan."
Alia segera mengemasi buku-bukunya, dan keluar dari kelasnya membuat orang-orang mentapnya aneh.
Alia berlari dengan kaki pincangnya, rasanya masih sakit namun ia sangat khawatir. Namun langkahnya berhenti ketika mendapatkan Jino dkk yang sudah menghadang jalannya. "Kalian mau bully aku lagi? Nanti yah, besok aja. Sekarang aku lagi buru-buru." seru Alia.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALIA DAN LUKA
Teen Fiction[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Sedih, jangan dibaca kalo gak mau nangis.