Al & El - Chapter 21

1.2K 91 15
                                    

Hallo, pada minta double up, aku usahain nanti malam bisa up kalau ngk bisa maaf yah. Semoga suka.

_________________

"El sakit dan El nggak bisa sembuh itu semua takdir. Walaupun El harus hilang dari Bumi. El cuma berharap Bunda sama Agatha jangan nangis. Semua teman El jangan sedih, nanti El juga sedih"

@Ellina Alexa Williams

Semangatin Ellin yah:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semangatin Ellin yah:)

Happy Reading🦄


Ellin berjalan memasuki rumah dengan lemas. Ia lupa harus makan dan minum obat karena kejadian tadi.

"Non, kenapa? " Tanya asisten rumah tangganya.
"Bunda, mana? " Bukannya menjawab. Ellin malah menanyakan Bundanya.
"Nyonya, ada urusan. Sebentar lagi pulang" Jawabnya.

Kepala Ellin terasa pusing. Suara jam yang ia kenakan membuat asisten nya panik. Ellin memegang jantungnya yang terasa nyeri.

Detik itu juga tubuh gadis itu tumbang. Membuat asisten nya panik.

---000---

"Gimana Bi? " Tanya Ellen yang baru saja sampai.
"Penyakitnya kambuh" Ujar asisten rumah tangganya.
"Bibi pulang aja yah, jagain rumah" Hanya menggangguk dan setelah itu pergi.

"Ya Allah, selamat kan Ellin" Ucap Ellen berdoa.

Dokter yang memeriksa Ellin keluar.
"Dengan keluarga pasien?" Tanya Dokter tersebut.
"Saya Ibu nya" Ujar Ellen.

"Ibu bisa ikut Saya ke kantor?"
"Boleh Saya masuk dulu? "
"Silahkan, kalau begitu Saya permisi" Dokter pun pergi. Ellen memasuki ruangan tersebut.

Melihat sang buah hati terbaring lemas lagi dan lagi. Ia mendekat ke arah ranjang. Mengusap kepala Ellin dengan sayang.

"Maafin, Bunda nggak bisa jadi Bunda yang baik buat El" Ucap Ellen dengan isak tangis.

Ellin membuka matanya perlahan-lahan. Menetralkan cahaya rentina matanya. Melihat sekeliling.

"Tempat ini lagi" Batinnya.

"Bunda jangan nangis" Ucap Ellin dengan suara pelan.
"El pasti sembuh, El harus kuat. Anak Bunda kuat kan" Ujar Ellen lalu memeluk Ellin dengan isak tangis.

Ellin mengusap punggung Ellen. "El kuat Bunda" Ujar nya dan terpaksa tersenyum. Wajah pucat dengan bibir yang juga pucat. Benar-benar seperti mayat hidup.

"Bunda, pergi sebentar yah" Ellin menggangguk. Ellen mencium kening sang anak. Lalu pergi dari ruangan nya.

Berjalan ke arah ruangan dokter.

Al & El  [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang