Boss18.

1.6K 175 58
                                    


Happy Reading
.
.
.
.



Pagi harinya Jaehyun dan Bangchan pulang ke mansion. Keduanya memutuskan untuk datang ke kantor dan mulai berkerja hari ini.

Tidak ada percakapan menarik di antara keduanya saat dimobil. Canggung, adalah kata yang tepat untuk menjelaskan suasana mereka di mobil.

"Chan, Temui aku saat jam istirahat nanti."

Bangchan mengangguk, membuka sabuk pengamanya dan turun dari mobil di ikuti oleh jaehyun. Terlihat banyak karyawan lain yang saling berbisik ketika keduanya telah memasuki gedung.

"Ouh, Chan-ah selamat atas pernikahanmu dengan Woojin."

"Waaa sudah kuduga kalian pasangan."

"Hey, Chan di mana suami mu?"

"Kenapa kau datang dengan Boss? Apa kalian dekat?!"

Detak jatuk Chan seakan berhenti untuk beberapa Saat, sekedar membalas dengan senyum pun rasanya sangat sulit.

Jaehyun yang melihat hal tersebut pun dengan segera mendekati Chan. Melingkarkan tanganya pada pingga Chan sembari tersenyum bangga.

Bangchan tersentak kaget, ketika merasakan tangan jaehyun melingkar di pinggangnya. Ia sedikit mendonggak agar bisa melihat wajah jaehyun.

Para karyawan yang bertanya dan melihat kejadian itupun seketika diam, kaget dan penasaran langsung menyerbu hati mereka.

"Kembali bekerja dan jangan ada yang menggangguk istri saya. Itu perintah."

Jaehyun berucap tegas. Para karyawan pun segera mengangguk dan undur diri. Bangchan melepaskan tangan jaehyun dari pinggangnya dan tersenyum. "T-terima kasih Boss, saya pamit bekerja."

Satu anggukan jaehyun berikan, Bangchan dengan segera pergi menuju ruanganya, begitu pula jaehyun.

Pemuda Jung itu kini duduk di kursinya, sembari melihat-lihat berkas-berkas penting. Hingga suara dering ponsel mengalihkan perhatianya.

"Selamat siang, dokter Lee." Sapa jaehyun kemudian mendengarkan dengan baik apa yang sang dokter katakan.

"Oh, benarkah?! Ibu saya sudah sadar...."

"Saya akan segera ke sana dokter, pastikan saja ibu saya tetap tenang."
.
.
.
.

Sekarang, disinilah jaehyun. Dirumah sakit, sedang berjalan di lorong menuju kamar rawat ibunya.

Rumah sakit benar-benar terasa sepi, Jaehyun merasa dirinya bisa melakukan apapun disini.

"hallo Ibu." Sapa jaehyun setelah ia berhasil membuka pintu.

Jihyo yang nampak kurus berusaha memberontak, Namun tanganya terikat kuat pada besi sisi ranjang pasien.

"J-jaehyun, A-anak ku jangan." Jihyo menangis, berucap dengan suara serak. Jaehyun tersenyum dan meletakan sebuah berkas di perut ibunya.

"Tenanglah ibu, aku jaehyun putramu."

Jaehyun melepaskan ikatan tali pada sang ibu. karna meskipun tidak di ikat, Jihyo tetap tidak bisa memberontak banyak.

Efek dari koma dan tubuh tuanya.

"Ibu hanya perlu menandatangani ini, dan semuanya akan selesai! Jaehyun janji." Ucap jaehyun sembari menyodorkan sebuah pulpen pada ibunya.

Jihyo mengangguk, mengambil pulpen tersebut dengan tangan bergetar. Matanya membengkak karna menangis.

Dan jujur saja, Jihyo ragu untuk menandatangani berkas itu. Apalagi ia sudah mengetahui jika putra tercintanya, adalah orang yang tidak baik.

[8]🌷Yes!Boss[JaeChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang