Boss4.

3.4K 326 49
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.

Rumah sakit bukanlah tempat yang Bangchan sukai ,namun apa daya ketika sahabat baiknya itu mengikat kedua tanganya di kedua sisi ranjang pasien.

"Yak! Woojin lepaskan aku!!" Bangchan memberikan ekspresi kesalnya pada woojin yang tengah mengusap dahinya menggunakan punggung tangan.

"Tidak! Aku mengikatmu agar kau! Kangguru liar tidak kabur! " woojin mendudukan dirinya di kursi sebelah ranjangn bangchan. "Huhh cakaranmu menyakitkan chan!" Lanjutnya sambil mengusap bekas cakaran bangchan di pipinya.

"Salahmu sendiri! Lepaskan aku woojin!!!!" Bangchan menendang nendang ke udara, Felix yang sedari tadi duduk di sebelah woojin tidak kuasa menahan tawanya.

Meskipun sebenarnya ia tidak mengerti apapun saat Bangchan berusaha pergi bekerja ,kemudian woojin datang sambil membawa tali dan mengikat kedua tangan Hyungnya itu di ranjang pasien , menghasilkan bangchan yang terikat dan woojin yang mendapat cakar di pipinya.

Hmm Felix masih tidak mengerti?.

"Woojin hyung! Kenapa hyungku di ikat?" Felix melontarkan pertanyaan yang sedari tadi bersarang di kepalanya. Woojin hanya menyengir pada Felix memiringkan kepalanya sambil menatap dengan polos membuat seperti ekspresi bingung.

"Ak! Pipiku!" Satu cubitan kuat woojin berikan pada pipi bangchan. "Hyungmu akan berubah menjadi monster jika aku lepaskan lix!". Bangchan membulatkan matanya ,berusaha menendang nendang woojin yang hanya tertawa dengan keras.

Felix hanya mengangguk ,berusaha mengerti namun nyatanya Tidak.Dalam  Sedikit takut jika Bangchan benar benar menjadi monster jika ikatannya di lepas.

"Woojin! Lepaskan aku! Kau dasar beruang liar!" Bangchan berhenti memberontak , tubuhnya lelah karna terlalu banyak bergerak dan berteriak. Belum lagi dia baru meminum obat yang di berikan dokter padanya.

"Dari pada kau terus memberontaka seperti itu! Lebih baik kau jawab pertanyaanku!" . Woojin mengedipkan sebelah matanya pada Felix yang langsung di balas dengan ekspresi antusiast.

Pergerakan bangchan terhenti di gantakan oleh ekspresi bingun menatap psda keduanya. "Apa kau menyukaiku?".

"A..hah?" wajah bangchan memerah , jantungnya terasa berdetak dua kali lebih cepat.woojin terkekeh "jawab saja!"

Wajah bangchan terasa semakin memanas , apa apaan dengan pertanyaan dari si beruang liar itu. "K..kau sendiri? Apa kau menyukaiku?" Bangchan memalingkan wajahnya ke samping ,Woojin memajukan sedikit tubuhnya agar bisa mengusak rambut bangchan.

"Aku mencintaimu!Chris!" Jantung bangchan terasa berhenti sejenak  woojin memanggilnya menggunakan nama 'Chris', sedikit heran bagaimana woojin bisa dengan santainya mengucapkan kata itu. Apalagi dengan menyebut nama aslinya.

Wajah bangchan memerah sampai ke telinga,"a-aku-aku!"terlihat sangat lucu dan kontars di kulit putih saljunya. "Kau apa?" Woojin sedikit menggodanya ."Hyung juga kan! Iya kan!" Teriakan felix entah kenapa membuat bangchan merasa semakin tertekan.

Haruskah bangchan juga mengakuinya? haruskah ia mengakui kalau ia juga menyukai oh maksudnya mencintai woojin?.

"Aku juga mencintaimu !" Bangchan langsung memlaing wajahnya ke samping ,demi apapun ia sangat malu saat ini di tambah dengan teriakan senang dari Felix dan Woojin yang sangat keras.

Beruntung tidak ada pasien lain di sini ahaha.

"YEAyyyy Chaniee hyung juga!" Felix mengangkat kedua tanganya ke udara, ia langsung naik ke ranjang pasien bangchan dan menduduki perut sang Hyung. Woojin mengapalkan tanganya dan berguman kata 'yes!'.

"Kenapa kau senang sekali huh?" Bangchan mencium puncak kepala felix , leher bocah itu melingkar di leher bangchan . Felix menyengir hingga matanya hanya terlihat segaris. "Aku akan punya keluarga lagi!" Felix kembali memeluk tubuh bangchan dengan sangat erat.

Kedua orang dewasa iru saling bertataman kemudian tersenyum , "woo apa kau masih tidak ingin melepaskan aku? Aku tidak bisa memeluk Felix jika begini terus!" Woojin mengecup pipi bangchan sekilas . "Apapun untuk kekasihku!" Bisiknya sukses membuat pipi bangchan kembali merona malu.

"Hyung kapan aku bisa pulang?" Bangchan sudah tidak di ikat ,ia memeluk felix ,mengusap punggung sang adik dengan lembut. "Hyung rasa besok kita bisa pulang! Jagoanku sudah membaik iya kan?"

"IYA! " Anggukan Antusias dari Felix membuat woojin dan Bangchan tau kalau anak kecil itu merasa senang.

Suara pintu terbuak mengalihkan atensi ketiganya , "B..Boss jaehyun!" Gumam bangchan , Woojin melayangkan tatapan tajamnya pada jaehyun.

Wajah jaehyun terlihat datar "Bangchan! Besok saya ingin kamu datang ke ruangan Saya!" Nada suara jaehyun bahkan terkesan dingin dan sangat tegas ,Bangchan mengangguk sebagai balasan , ia melirik ke woojin yang terlihat sangat kesal dan tatapan tajam itu tak lepas dari sosok jaehyun.

"Hyung! Paman itu siapa?" Felix menunjuk jaehyun yang masih menampilkan wajah datarnya , bangchan mengusap kepala Felix dengan lembut. "Dia Boss Hyung di kantor! Coba Felix katakan hay!".

"..h..Hay paman! Aku Bang Felix adiknya Chan hyung!" Felix langsung menenggelamkan wajahnya di dada bangchan. Jaehyun sedikit terkekeh gemas dengan anak kecil itu. "Hallo Felix  jangan malu saya tidak akan menggigit kok! "

Felix dengan berlahan mengangguk ,Bangchan tertawa gemas ia melihat ke arah Woojin yang sedari tadi diam. "Baiklah kalau begitu saya permisi! Bangchan Cepat sehat ya!"

Pintu kembali di tutup , Bangchan menghela nafas ,ia menggenggam tangan woojin yang masih diam. "Ada apa?" Woojin menggelengkan kepalanya ,"bukan apa apa! Felix sepertinya mengantuk Chan!" ia melihat ke arah Felix yang terlihat mengantuk.

Bangchan langsung menidurkan adiknya di ranjang pasien ,sementar ia sendiri turun dari ranjang ,membiarkan Felix mengambil alih semua wilayah itu.

Bangchan duduk di sebelahnya"Kau aneh woo!" Woojin menarik kepala bangchan  untuk bersandar pada pundaknya." Aku aneh karna mu Chan aw!" Woojin mengusap perutnya yang di cubit bangchan. "Dasar ibu tiri!" Ejeknya ,Bangchan mendengus " kau menyebalkan!"

"Kau galak!" Bangchan merengut membuat Woojin terkekeh "Tidurlah! Kau masih sakit Chan!"

Printahnya yang langsung di angguki bangchan, dengan perlahan namun pasti pemuda itu memejamkan matanya ,membiarkan kenyamana pundak woojin mengambil alis kesadaranya.

"Aku memang aneh karnamu Chan! "  ia mencium puncak kepala bangchan. "Aku mencintaimu! Ku harap tidak ada yang merebutmu dariku!"

Woojin memejamkan matanya. "Tidak seorangpun!"





TBC
S

orry for typo guys ,maaf juga kalau jelek ,soalnya aku bener bener lagi down banget :"( ,bahkan hampir terpikir untuk melakukan sesuatu yang gila ahahah.

Moment jaehChannya dikit ya :")
Malah banyak momen WooChan di sini.

Tenang next Chap kayanya lebih banya moment JaehChan

thanks atas komenant kalian
Aku terhura





[8]🌷Yes!Boss[JaeChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang