Boss10

2K 193 29
                                    

WARN : adegan 15+ :")

Happy reading ....
..
..
.
.
.
.

Woojin benar-benar menepati ucapanya, 5 menit setelah pesan yang Chan dapat. Woojin benar-benar datang secepat itu meski basah kuyup karna hujan.

"Aku masih tidak percaya kau bisa datang secepat itu!" Chan membantu mengeringkan rambut woojin dengan handuknya.

Karna Saat sampai kemari woojin benar-benar basah kuyup, dan chan langsung menyuruhnya mandi. Setelah selesai mandi woojin datang ke kamar Chan sambil membawa sebuah handuk dan meminta chan mengeringkan rambutnya.

Woojin tertawa. "Aku memang dalam perjalanan kesini saat kau menelphon. Aku juga berpapasan dengan mobil jaehyun, untung sekali aku membawa motor bukan mobil."

Chan melipat kembali handuknya saat di rasa rambut woojin telah kering. Mencium puncuk kepala kekasihnya itu dan menghirup aroma shamponya.

"Kau memakai Shampo Felix?"

Woojin mengangguk, mendonggakan kepalanya. "Shampomu wangi Lavender dan strowbery! Tidak cocok untuku!" Satu pukulan kecil woojin terima pada pundaknya.

"Jaehyun bercerita banyak padaku..." Chan merapihkan rambut woojin menggunakan tanganya. "Tapi aku juga ingin mendengar versimu!" Ucapnya, woojin mengangguk.

Toh Chan pasti akan mengerti apa yang ia rasakan.

"Dari mana kau ingin dengar." Woojin menarik kepala Chan kemudian mendaratkan ciumanya pada pipi Chan. "Dari awal."

Woojin mendengus, chan menyengir. "Baiklah, aku dan jaehyun bukan saudara kandung. kau pasti sudah tau kan?!" Chan mengangguk. "Ya"

"Ibuku bukanlah seorang wanita penggoda. Ayah kamilah yang bejat, dia menyetubuhi ibuku karna mabuk setelah berpesta perusahaan."

"Ibu bilang dia hampir bunuh diri karna itu, namun ayah kami datang padanya dan bilang akan bertanggung jawab." Woojin memainkan tangan chan yang bertengger di pundaknya.

"Tanpa status pernikahan, ibuku menerimanya karna memikirkan nasipku setelah dewasa nanti. Begitu katanya! Aku masih kecil saat itu jadi tidak terlalu ingat..."

"Setelah ibuku mati, ayah membawaku menemui istri sahnya. Dia wanita yang baik, merawatku dengan penuh kasih sayang, dan itu semakin membuatku merasa bersalah karna hadir di kehidupnya."

"Karna itulah ,semakun dewasa aku ikut bekerja paruh waktu denganmu dulu, kita selalu pulang dengan wajah kotor kan. Jaehyun juga adalah kaka yang baik, namun sekali lagi Chan aku hanyalah anak haram yang tercipta dari kesalahan!"

Chan menyimak, ia mulai mengerti dimana masalah woojin. " jadi kupikir dengan menjauhinya, jaehyun bisa mendapat keluarga utuhnya, ibu tidak perlu memikirkan kesalahan dari ayah. Dan aku bisa memulai hidup baru."

air mata woojin turun. "Maaf tidak pernah bercerita padamu..."

"Apa kau menyangi kakakmu woo?" Woojin mengangguk. "Ya!" Chan tersenyum lebar. "Maka kurasa kakaku juga! Benarkan Boss?!"

Chan menunjukan ponselnya pada woojin, dimana sedari tadi ternyata telah tersambung vidio call dengan jaehyun. Woojin tertawa, meski air matanya terus mengalir. "Sialan kau Chan!"

"Kami tidak pernah menganggapmu anak haram woojin, ibu sayang sama kamu ,saya juga. Jangan bertingkah seolah kamu yang paling bersalah di dunia ini!" Di seberang sana jaehyun tersenyum meski matanya juga menitikan air mata.

"astaga berhenti menangis, kalian dua bersaudara terlihat memprihatinkan!!" Chan tertawa, rencananya berhasil!untuk membuat dua bersaudara ini saling jujur. Meski jaehyun sesungguhnya tidak pernah tau rencana ini.

[8]🌷Yes!Boss[JaeChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang