Happy Reading
.
.
.
.
."Boleh aku bertanya..." Bangchan meremat kuat sabuk pengamanya, Jaehyun yang tengah menyetir di sebalahnya berdeham.
"Apa saja kebohongan mu padaku?"
Jaehyun mendecih, jujur saja ia cukup heran bagaimana Bangchan bisa se-tenang ini, setelah melihat pembunuhan di depan matanya.
Orang yang aneh.
"Tidak banyak, hanya... ibuku lah yang sebenarnya merusak keluarga Woojin. Lalu merawat si bodoh itu berharap kesalahanya termaafkan! Oh. Aku dan Woojin memang bersahabat baik saat kecil...."
Lampu merah di depan sana membuat Jaehyun berhenti, dan langsung mengalihkan atensinya pada Bangchan.
"Ingin tau, apa saja yang sudah ku lakukan?" Ucap Jaehyun sembari mencengkram dagu Bangchan.
"Aku yang menabrak ibuku, aku menyuruh Siwoon melakukan penembakan pada Woojin dan ayah ku, aku telah membunuh banyak orang...."
Ucapnya dengan santai. "Siwoon adalah pembunuh bayaran dan penjual organ ilegal! Dia menerima permintaan ku asalkan, aku harus mau bertunangan dengan Wonyoung."
Jaehyun tersenyum lebar. "Namun hasilnya kau bisa lihat sekarang."
Bangchan menatapnya waspada, "ke-kenapa? Kau melakukan se..."
"Tentu saja karna uang! Warisan dan kekuasaan. Andai saja Woojin tidak pernah hadir, maka semua ini akan menjadi milik ku. Dan ini semua telah lengkap Chan! Aku mendapat tanda-tangan ibuku, tidak ada lagi pewaris selain aku. Semua telah ku dapatkan!"
Lampu jalan kembali hijau, Jaehyun kini menjalankan mobilnya dengan sangat cepat, setelah memastikan tidak ada polisi jalanan.
"L-lalu kenapa kau membawaku?" Bangchan menunduk, mengingat masa-masa yang telah ia dan Woojin serta jaehyun alami.
Semuanya hanya sandiwara.
"Kau percaya cinta pandangan pertama? Aku mengalaminya saat pertama kali kau menabraku." Jaehyun memberhentikan mobil.
Mengingat bagaimana hatinya selalu bahagia ketika melihat Chan tertawa, Bagaimana perutnya terasa di penuhi ribuan kupu-kupu, Dan bagaimana mata Jaehyun tidak dapat melirik orang lain Selain Chan.
Sensasi aneh ketika jantungnya berdebar, atau ketika saat malam di mana Chan tidak berdaya di bawahnya.
Dan ketika Chan mulai bisa menerimanya, kemarin. Saat insiden dekat sungai.
Jaehyun merasa hidupnya lebih cerah. Meski ia tau hatinya tetap gelap dan jiwanya adalah iblis.
Ia menyeret Bangchan ke dalam Mansion dan membanting pemuda itu ke sofa.
"Woojin memang bodoh, dia terus berpikir aku akan berubah. Jadi ku pikir kenapa aku tidak mengabulkanya?! Dan Semua sandiwara ini berhasil membuat ku mendapatkanmu!"
Pandangan mata Jaehyun melembut, mengusap pipi Bangchan. Merasakan bagaimana halusnya kulit putih pucat orang di hadapanya ini.
" Aku tidak pernah mabuk berat Chan..."
Bangchan menahan nafasnya ketika tangan Jaehyun menyusuri lehernya. "Aku seratus persen sadar, tapi tidak ada yang menyadari itu. Akting ku mengagumkan benar?"
Seringaian tercetak Jelas di wajah Jaehyun ketika dirinya melihat mata Bangchan yang berair.
Bangchan, masih diam. Ia memikirkan bagaimana orang di hadapanya ini, bisa begitu teganya membunuh bahkan melecehkan seseorang. Seakan tidak ada lagi hati nurani selain Nafsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[8]🌷Yes!Boss[JaeChan]
Fanfiction"Saya Jung jaehyun bos baru kalian!" Sepertinya Bangchan harus menulis surat pengunduran diri!. Bxb Dom jaehyun Sub bangchan No like dont read!