11💐

1.7K 112 22
                                    

"Hnggg, jam berapa sekarang" Starla melihat kearah jam yang terpasang di dinding kamarnya.

"ASTAGFIRULLAH GUE TELAT!" Dengan cepat Starla masuk kedalam kamar mandi,dan menggunakan jurus the power of kepepet.

Starla segera mengambil kunci mobilnya dan berpamitan. Starla memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tidak peduli,dengan pengemudi lain,yang menyumpah serapahi mobilnya.

🥀🥀🥀

"Duh,udah ditutup segala lagi gerbangnya. Gimana caranya gue pengen masuk" Pikir Lala.

"Lo mau masuk? Ikut gua" Tanpa perlu mendengar jawaban Lala,orang itu langsung menarik tangan Lala.

"Lepasin! Sakit tau nggak lo, main tarik tarik aja. Ngapain coba narik gue kesini?!" Sinis Lala, menyentak tangan Arkan yang menariknya menuju tembok belakang sekolah.

"Lo telat kan. Cara satu satunya buat masuk lo harus manjat" Datar Arkan.

"Gue nggak mau manjat!"

"Lama lo, cepet naik ke pundak gua! Sebelum guru keliling!" Arkan berjongkok menghadap kearah tembok.

'Diih,males banget gue manjat tembok sekolah. Mana bareng si Arkan lagi. Oh no! Bisa aja dia mau ngeliatin daleman gue. Gak bisa dibiarin' batin Lala berfikir.

"Cepet! Nggak usah mikirin yang aneh aneh. Masih mending gue mau bantuin,sebelum gue berubah pikiran" Tukas Arkan.

Tanpa pikir lagi Lala segera naik ke pundak Arkan, dan berdiri di atas tembok sekolah. Setelah itu Lala loncat dan mendarat dengan mulus di tanah. Sekarang giliran Arkan yang memanjat tembok sekolah. Dengan cepat, Arkan sudah sampai di dalam kawasan sekolah.

"Makasih" Gumam Lala pelan,yang masih bisa terdengar oleh Arkan.

Setelah mengucapkan terima kasih, Lala berlalu pergi meninggalkan Arkan yang masih menatap punggung Lala menjauh.

🥀🥀🥀

Lala mengintip terlebih dahulu kelasnya, apakah gurunya sudah masuk atau belum.

"Ngapain kamu ngintip ngintip?" Tanya seseorang disamping Lala.

"Gue lagi mastiin Pak Udin nganga udah masuk ato belum" Balas Lala tanpa menoleh.

'Eh, tunggu dulu bentar. Tadi gue ngomong sama siapa'

Lala baru tersadar menoleh kearah samping. Lala tersenyum kikuk sambil menunjukkan gigi putihnya. Pak Udin menatap anak muridnya ini dengan pandangan tajam, dan kedua tangan berada di pinggangnya.

"Kamu itu sudah terlambat, pakai ngintip ngintip kaya maling. Terus udah gitu kamu ngatain saya. Sekarang kamu ikut saya" Tegas Pak Udin.

"Yah,pak jangan dong emang mau kemana" Tanya Lala.

"Kmu saya hukum berdiri di lapangan, sampai bel istirahat" Pak Udin meninggalkan Lala yang berdiri di depan tiang bendera.

"Double shit, Udin nganga emang bener bener. Nggak tau apa kao sekarang lagi panas panasnya" Kesal Lala.

Sepertinya hari ini Lala sedang sial. Dimulai dari semalam, ia begadang untuk membaca sebuah novel sampai habis dan berakhir ia kesal karna sad ending,bangun kesiangan dan tidak ada yang membangunnya,belum sarapan,gerbang sudah ditutup,manjat tembok belakang sekolah, san berakhir dihukum tengah lapangan.

Lengkap sudah penderitaan Lala saat ini. Ingatkan dia, bahwa ia belum sarapan tadi pagi.

"Nggak usah ngomel ngomel, jalanin aja" Ucap seseorang.

ᴘᴜʀᴀ ᴘᴜʀᴀ ᴄᴜᴘᴜ?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang