"La, kamu nanti pake baju ini ya" Ucap Mama, memberikan dress berwarna hitam seatas lutut.
"Nanti akan ada orang yang datang untuk merias wajah kamu" Ucap Mama lagi, sambil mengelus kepala Starla.
"Yaudah, Mama kebawah dulu ya. Kalau udah selesai kamu turun aja kebawah" Starla mengangguk, setelah melihat Mama keluar dari kamarnya Starla menghela nafasnya.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi nona, saya yang ditugaskan untuk merias wajah nona" Starla mengangguk, perias itu mulai merias wajah Starla.
"Jangan tebel tebel ya mbak" Tutur Starla, perias yang mendengar pun tersenyum lalu menggeleng pelan.
"Gak tebel kok nona"
Setelah di rias, rambut Starla juga ditata sedemikian rupa. Pertunangan ini dilaksanakan di salah satu apartemen milik keluarga Carisson yang telah di sulap menjadi tempat yang sangat indah.
Di lain tempat...
Seorang laki laki berdiri di balkon kamarnya, dengan menggunakan setelan jad hitam biru yang sangat cocok di rubuhnya menambah nilai plus didalam dirinya.
'Kok gue mau mau nya aja ya dijodohin, apa rasa gue ini cuma sekedar tertarik?' batin Arkan berfikir.
"Kamu lagi mikirin apa Arkan?" Tanya Mama Arkan, sambil mengusap kepala Arkan.
"Nggak kenapa kenapa kok mah, mamah ada apa kesini?" Tanya Arkan.
"Ayo turun kebawah, kita mau berangkat" Jawab Mama Arkan sambil mengajak turun kebawah.
"Ayo berangkat!" Keluarga Greyson memasuki mobilnya dan keluar dari pekarangan rumah.
🥀🥀🥀
Kedatangan keluarga Greyson disambut hangat oleh keluarga Carisson yang telah hadir terlebih dahulu. Orang tua Starla dan Arkan telah memisahkan diri, dan memilih tempat untuk berbincang-bincang.
Arkan menggaruk tengkuknya, ia mengedarkan pandangannya dan melihat seorang yang familiar di penglihatannya.
Arkan menghampiri orang yang sedang mencicipi makanan yang sudah tersedia, "Woi Vin! Kok lo bisa disini" Alvin tersedak, ia segera mengambil minuman nya dan meminum dengan rakus.
"Dateng dateng ngagetin aja lo! Harusnya gue yang nanya ke lo, ngapain lo disini?"
Arkan berdecak, "Ditanya malah nanya balik"
Alvin mendengus kemudian menjitak kepala Arkan, "Adek gue tunangan, makanya gue disini. Lo sendiri ngapain disini?"
"Lah gue disini mau tunangan juga, tapi belum tau tunangan gue yang mana" Ucapan Arkan terlalu keras, sampai sampai orang tuanya yang sedang mengobrol tak jauh darinya mendengar.
"Arkan, tunangan kamu ada diatas. Naik aja keatas, kalo ketemu gadis di dekat kaca itu berarti calon kamu" Arkan mengangguk dan berjalan menuju tangga.
Arkan melihat gadis dengan dress hitam selutut dan rambut yang sudah ditata sedemikian rupa membelakangi dirinya, menghadap kearah kaca.
'Apa dia tunangan gue? Shit, gimana sama dia?!' batin Arkan berkecamuk
"Ehm permisi mba saya mau tanya, yang namanya Wildan yang mana ya?" Gadis itu membalikkanbadannya dan terkejut melihat orang yang tadi bertanya.
"Lo!!" Teriak Starla dan Arkan bersamaan.
"Kok lo bisa ada disini?!" Tanya Starla heran.
"Terserah gue dong ngapain disini! Lo sendiri ngapain disini?!" Balas tanya Arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴘᴜʀᴀ ᴘᴜʀᴀ ᴄᴜᴘᴜ?!
Teen FictionApa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata 'cupu'? Orang berkacamata bulat?rambut dikepang 2?rok dibawah lutut dan kaus kaki panjang?. Yaps ini kisah hidup gue yang orang tahu,tetapi mereka tidak tahu hidup gue yang sebenarnya,hanya beberapa ora...