#8

363 37 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i'm so sorry for all cuz i'm always changing Doyoung-ie's cover lately

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

i'm so sorry for all cuz i'm always changing Doyoung-ie's cover lately. i want to make a better cover :(. thank you!

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨
©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

Satu jam yang lalu, Sejeong menelepon pembantu yang bekerja di rumahnya untuk menelepon seorang dokter.

Dokter mengatakan kalau kaki Sejeong terkilir dan ia harus banyak istirahat. Dokter juga memberikan obat agar dikonsumsi oleh Sejeong supaya lekas pulih.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Sejeong sudah membersihkan dirinya dan mengganti perban di kakinya dengan perban yang baru. Ia sudah belajar cara membalut kakinya dengan bantuan Dokter.

Tok! Tok! Tok!

Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Sejeong menoleh. "Masuk aja, engga dikunci kok."

Kini, tampaklah Doyoung yang berpakaian rapi sambil membawa beberapa buku di tangannya. Ia pun masuk ke dalam kamar Sejeong.

"Oh, Doyoung."

"Gimana keadaan lo?" tanya cowok itu kemudian duduk di salah satu kursi yang tak jauh dari tempat tidur Sejeong.

"Tadi Dokter bilang cuman banyak istirahat aja."

"Oohh."

"Trus, lo ngapain ke sini?" tanyanya.

Doyoung tidak menjawab. Ia malah duduk di tepi tempat tidur Sejeong kemudian menaruh telapak tangannya di jidat cewek itu. Sejeong mengerutkan kening.

"Kenapa?" tanyanya.

"Tadi wajah lo pucat. Siapa tahu lo demam," jawab Doyoung.

doyoung-ie [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang