doyoung-ie [✓]

#17

play the songs <3

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨
©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

"Non, macet banget nih. Non, enggak apa-apa terlambat?" tanya Pak Suryo ketika melihat sekelilingnya yang sangat padat.

Sejeong menghela nafas pelan. "Gapapa kok, Pak daripada Sejeong enggak sekolah?" ucapnya santai.

Pak Suryo mengangguk kemudian fokus memegang kemudi di depannya. Ia harus mengantarkan Sejeong sampai ke sekolahnya.

Tok! Tok! Tok!

Pak Suryo menoleh ketika pintu kiri diketuk oleh seorang pemuda. Pak Suryo langsung membukanya dan tampaklah Eunwoo dengan seragam sekolah yang sama dengan Sejeong.

"Pak, saya teman Sejeong. Biar saya aja yang antar. Soalnya macet banget. Bisa-bisa kami terlambat ke sekolah," ucap Eunwoo.

Pak Suryo menoleh ke belakang, meminta persetujuan Sejeong. Sejeong masih diam. Ia juga bingung. Akhirnya ia memutuskan ikut dengan Eunwoo kalau dia tidak mau terlambat ke sekolah.

"Pak, Sejeong ikut sama Eunwoo aja. Pak Suryo pulang aja nanti," ujar Sejeong kemudian keluar dari mobil.

"Baik, Non. Hati-hati ya," balas Pak Suryo.

Sejeong mengangguk kemudian mengikuti Eunwoo. "Ayo, Jeong. Maaf ya gue ga bawa helm satu lagi," ucap cowok itu meminta maaf.

"Iya, ayo keburu terlambat," balas Sejeong.

Eunwoo pun menghidupkan motornya dan melenggang pergi melewati kerumunan yang saling menghidupkan klakson kendaraan masing-masing.

"Loh, Eunwoo? Kok kesini? Ini bukan jalan ke sekolah," ujar Sejeong bingung.

Eunwoo diam dan memilih fokus dengan jalan di depannya. Kemudian, ia mempercepat motornya membuat Sejeong terkejut. Dirinya tak pernah naik motor dengan kencang seperti ini. Doyoung selalu membawa motornya dengan hati-hati.

Astaga, bagaimana dia bisa kepikiran Doyoung?

Motor Eunwoo berhenti di sebuah gudang tua dan minim pencahayaan. Eunwoo turun dari motornya kemudian mencekal tangan Sejeong dengan kencang.

"Lepasin! Gue mau ke sekolah! Bukan mau ke sini!" teriak Sejeong meronta-ronta ingin dilepaskan.

"Diam!" bentak Eunwoo kemudian menyeret Sejeong masuk ke dalam gudang tua itu.