#22

232 35 4
                                    

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨
©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

"D-dia siapa? Doyoung? Terus tadi itu siapa? Itu Doyoung atau bukan? Ini Doyoung-" ucap Sejeong tak jelas.

Doyoung menghela nafas kemudian memeluk cewek di depannya itu. Doyoung menepuk-nepuk punggung Sejeong.

Dua puluh menit yang lalu, Doyoung mengantar Sejeong pulang ke rumahnya dan kini keduanya berada di kamar Sejeong.

"Dia kembaran gue."

Doyoung menoleh ke arah bingkai foto yang menunjukkan foto Sejeong dengan akuarium kaca dengan ikan hias di dalamnya. Namun, Sejeong tidak sendiri melainkan ada anak sebayanya yang berdiri di sampingnya dan memegang akuarium kaca lain.

[ Ada di Part #8 ]

Anak itu adalah Daeyoung, sahabat kecil Sejeong.

"Itu, foto lo yang megang akuarium. Lo tahu siapa anak yang disamping lo itu?" tanya Doyoung dengan serius sambil mengusap tangan Sejeong.

Sejeong menggeleng dan dahinya mengernyit.

"Anak itu sebenarnya kembaran gue, Daeyoung. Kim Daeyoung."

Sejeong bergeming setelah mendengar nama yang disebutkan Doyoung tadi. Selama ini, Mamanya dan Mama Doyoung selalu membicarakan tentang Sejeong dan Doyoung sewaktu masih kecil.

"Jangan pikirin apa yang dibilang Mama sama Mama gue selama ini. Mereka salah. Sahabat kecil lo itu Daeyoung bukan gue."

Doyoung menatap mata Sejeong dengan serius.

"Daeyoung? Si pelukis itu?" tanya Sejeong tiba-tiba.

Doyoung mengangguk pelan. "Iya, Daeyoung yang pandai melukis sama seperti lo."

Mata Sejeong berkaca-kaca dan tiba-tiba ia menangis dengan kencang sampai menubruk Doyoung dan menumpahkan air matanya di dada bidang cowok itu.

Doyoung membiarkan Sejeong menangis dan menepuk-nepuk punggung Sejeong dengan lembut. Doyoung juga mengusap-usap rambutnya.

→ @𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_ ←

Dua jam berlalu, akhirnya Sejeong tertidur pulas setelah menangis di pelukan Doyoung. Doyoung memakaikan selimut ke Sejeong dan mencium kening cewek itu sebelum ia pulang.

Doyoung kembali ke rumahnya dengan menyebrang sebentar. Sesampai di dalam, Mamanya sedang memasak sesuatu di dapur sedangkan Doeun asyik menonton kartun di ruang keluarga.

Doyoung menuangkan air ke gelas kaca dan meneguknya.

"Gimana keadaan Sejeong?" tanya Nara sambil mengelap tangannya.

"Sejeong nangis dan barusan aja tertidur," jawab Doyoung jujur.

Nara mengusap punggung Doyoung. "Kamu sudah kasih tahu dia, kalau Daeyoung itu sahabat kecil Sejeong bukan kamu?" tanya Mama lagi.

Doyoung mengangguk. "Kalau Mama sama Mama Yemi enggak bohongin Sejeong tentang sahabatnya waktu kecil, dia gak bakalan nangis, Ma."

"Daeyoung dan Sejeong itu udah akrab sejak mereka masih batita. Kamu masih tinggal di luar negeri dengan Nenek. Sewaktu mereka masih SD, Daeyoung kecelakaan dan koma sedangkan Sejeong dibawa Mamanya pindah jauh,"

"Sejeong menangis histeris sehabis pindah. Dia jadi lebih sering di rumah dan melukis di kamarnya. Semakin lama dan beranjak remaja, Sejeong melupakan kenangan masa kecilnya."

Doyoung menunduk membuat Nara menoleh. "Kamu juga ngasih tahu perihal penyakitmu, Doyoung?" tanya Nara dengan suara parau.

Doyoung mengangkat kepalanya dan kemudian memeluk Nara sebelum Mamanya itu menangis.

"Mama jangan nangis nanti Doeun dengar. Please, Ma." Doyoung mengusap matanya kasar sebelum ia lebih dulu meneteskan air mata.

→ @𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_ ←

tbc.

doyoung-ie [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang