doyoung-ie [✓]

#20

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨
©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

"Doyoung!"

Sejeong yang terbangun dari tidur pulasnya langsung memeluk laki-laki berpakaian rumah sakit itu dengan erat. Ia menangis dan menumpahkan air matanya di bahu laki-laki itu.

Namun, Sejeong tidak menyadari kalau laki-laki yang dipeluknya itu bukanlah Doyoung.

"Kak..."

"Sejeong," panggil Nara.

Sejeong mengusap matanya. Nara langsung mengusap-usap punggung gadis itu dengan lembut. Sejeong juga membalas pelukan Nara.

"Kamu enggak apa-apa? Siapa yang melakukannya, sayang?" ujar Nara lembut sambil mengusap rambut Sejeong.

Sejeong menunduk dan badannya bergetar karena menangis. Laki-laki berpakaian rumah sakit itu mengusap rambut Sejeong pelan dengan tangannya yang masih diinfus.

Kemudian, ia keluar dari ruangan sambil menyeret tiang infusnya. Sejeong menoleh dan hendak turun dari ranjangnya namun ditahan oleh Nara dan Doeun.

"Kakak, jangan pergi dulu. Kakak masih sakit kan?" ujar Doeun polos.

"Iya, sayang. Kamu jangan pergi dulu dari ranjangmu. Kamu harus beristirahat," ujar Nara.

Sejeong mengangguk meskipun ia bingung kenapa Doyoung meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Beribu pertanyaan ada di otaknya.

Kenapa Doyoung memakai pakaian rumah sakit? Sejak kapan Doyoung sakit?

"Sudah, kamu berbaring dulu. Apa kamu butuh sesuatu?" tanya Nara.

"Enggak, Ma. Sejeong mau berbaring aja,"

Nara mengangguk kemudian membantu Sejeong untuk berbaring. Nara mengusap poni Sejeong kemudian berpamitan keluar ruangan.

→ @𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_ ←

Doyoung menatap nampan berisi makanan khas rumah sakit di depannya sedangkan Nara, Mamanya duduk di seberang menatapnya dengan tajam.

"Kamu darimana? Sejeong kok bisa terluka? Kamu enggak jagain dia di sekolah?" tanya Nara menatap Doyoung.

Suasana rumah sakit tampak ramai terutama di kantin. Doyoung memakan makanan di depannya setelah dipaksa Nara untuk makan sedangkan Doeun ada di kamar Sejeong.

"Tadi Doyoung sama Jaehyun pergi Ma—"

"Jangan bohong, jujur sama Mama. Jaehyun tadi datang ke sini dan Mama sudah tahu semua," ujar Nara.