#15

276 33 2
                                    

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐡𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠✨
©𝐛𝐛𝐲𝐥𝐨𝐞𝐚_™

"Lo kedinginan?" tanya Doyoung ketika Sejeong turun dan berdiri di sampingnya.

"Enggak, ayo buruan enggak sabar nih," ujar Sejeong antusias dan Doyoung hanya tersenyum kecil.

Setelah memarkirkan mobilnya, Doyoung pun mengajak Sejeong masuk. Selama masuk ke dalam mall, Doyoung tetap berdiri di samping Sejeong dan menggenggam tangan mungil cewek itu. Ingat, ia hanya takut cewek itu hilang nantinya.

Sejeong tidak menyadarinya karena ia sibuk memperhatikan sekelilingnya, mencari sesuatu yang ingin ia cari.

"Doyoung, ke toko buku dulu atau nyari kado?" tanya Sejeong ketika mereka berhenti tak jauh dari eskalator menuju ke lantai dua.

"Ke toko buku aja. Lo kayanya enggak sabar dari tadi," jawab Doyoung melirik Sejeong.

"Hehe, yaudah ayuk."

Kali ini Sejeong menarik tangan Doyoung membuat Doyoung hanya pasrah dan mengikutinya sampai ke toko buku. Tepat di depan toko buku, Sejeong melepaskan tangannya dari Doyoung dan beranjak pergi dari cowok itu.

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya kemudian membiarkan Sejeong pergi mencari buku novel yang ia cari. Doyoung menyisir rambutnya dengan tangan membuat para perempuan yang  ada disitu terpaku melihatnya. Namun, Doyoung mengacuhkannya.

Ia pun berjalan ke setiap lorong, melihat buku-buku yang menurutnya menarik tapi tidak membelinya. Namun, ia terpaku kepada sebuah buku yang berukuran kecil dengan sampulnya yang berwarna biru muda.

Buku tersebut berisi kutipan-kutipan dari tokoh masyarakat yang amat terkenal.

"Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap akan tersimpan secara abadi di relung hati."

Doyoung tersenyum setelah membaca kutipan dari presiden ketiga Indonesia itu. Kemudian, Doyoung membuka lembaran-lembaran berikutnya dan kembali ia tersenyum setelah membacanya.

"Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama."

"Doyoung!"

Doyoung menoleh kemudian menutup buku yang ada di tangannya itu. Ia melihat Sejeong yang datang dengan dua buku novel berukuran tebal di tangan kecilnya.

"Mau beli buku juga?" tanya Sejeong sambil melirik buku di tangan Doyoung.

"Iya, sini novel lo biar gue bayarin sekalian," ucap Doyoung.

doyoung-ie [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang