15. Fake Relationship!

662 74 0
                                    

Jungkook POV

.

.

.

Dengan cepat aku berlari memanggil dokter. Sebenarnya aku juga tak ingin membuat Lisa tersiksa seperti itu,hanya saja aku harus membuat ia mengerti bahwa sikap keras kepalanya itu takkan bisa membantunya. Setelah memanggil dokter untuk menangani Lisa,Ku putuskan menunggu di luar.

Jeritan Lisa berangsur-angsur mulai menghilang,aku menghela nafas lega. Tak lama kemudian dokter yang menangani Lisa pun keluar. Segera aku menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaannya Dok? apakah teman saya baika-baik saja?" tanyaku sedikit cemas.

Dokter tersebut menghela nafas pelan "Saya tidak dapat memastikan apakah kondisi temanmu akan baik-baik saja atau tidak. Jika tidak segera melakukan rehabilitasi,itu akan berdampak buruk padanya. Jadi tolong beritahukan keluarganya tentang hal ini." ujar dokter itu seraya menepuk pundakku.

Aku tersenyum tipis lalu mengangguk mengerti. Setelah kepergian dokter tersebut,aku pun masuk kedalam ruangan Lisa. Dengan langkah pelan aku mendekatinya. Dalam diam kutatap wajahnya yang terlihat damai saat tertidur seperti ini.

Aku tersenyum kecil,dalam benakku aku tak percaya,wajah yang terlihat cantik ini bisa terjerat pada hal-hal yag pernah ku alami.

Selembut mungkin kuusap keringat yang membasahinya keningnya.

"jika kau mendengarkanku,semuanya takkan jadi seperti ini. Aku mengenal DM hyung dengan sangat baik,kau tidak bisa membunuhnya dengan cara seperti ini. Aku hanya ingin menyelamatkanmu malam itu,karena aku tahu kau akan kambuh seperti ini. Bagaimana jika kau tiba-tiba kambuh saat di pertengahan menjalankan aksimu? Yang ada kau yang akan terbunuh balik. Aku hanya cemas,malam itu benar aku mengunjungi DM Hyung,kau tahu? Malam itu juga ia sedang menunggu kedatanganmu. Ia sudah mempersiapkan semuanya untuk menanti kedatanganmu. Oleh karena itu aku mencegahmu. Namun jujur,aku tidak berniat memukulmu,hanya saja perkataanmu kala itu membuatku sangat marah. Soal DM hyung menceritakan semuanya padaku,itu juga benar namun aku tidak berniat mengatakan keluargamu tak tahu malu. Malam itu sebenarnya aku berniat membujukmu untuk menceritakan hal itu karena di satu sisi aku ingin mendengar cerita tersebut dari sudut pandangmu,namun sekali lagi kau telah terlebih dahulu menyulut amarahku. Jadi begitulah yang terjadi. malam itu aku benar-benar tak bermaksud,Maaf." gumamku menyesal.

Tak ada balasan hanya deru nafas Lisa yang terdengar teratur yang kudengar.

Aku tersenyum kecut. "Aku tahu kau tak bisa mendengarkanku,namun aku benar-benar minta maaf. Jika kau memintaku untuk berada di pihakmu akan kulakukan."

Cup..

Ujarku sekali lagi lalu mengecup pelan keningnya. Setelah mengatakan hal itu,aku pun mengambil jaketku diatas sofa lalu berjalan pergi.

Sesampainya diluar,ku tatap ponselku dengan malas.

17 Panggilan tak terjawab dan 21 Pesan masuk dari Jin Hyung.

"Apa-apaan ini?" gerutuku sebal. Hanya menyuruhku untuk pulang dia menerorku seperti ini? sangat menyebalkan.

.

.

.

Lisa POV

Aku membuka mataku perlahan,sebenarnya aku sudah sadar sedari tadi. Ya,aku mendengar semua perkataan Jungkook. Dalam hati kecilku,aku merasa sedikit bersalah setelah mendengar perkataannya. Jadi itu alasannya. Kenapa otakku tidak mampu berpikir malam itu,benar juga Jungkook tidak akan mungkin muncul dengan tiba-tiba jika tidak mempunyai tujuan tertentu. Aku merasa bodoh jika mengingat hal itu.

Namun aku teringat perkataan terakhirnya,benarkah ia akan berada di pihakku?

Dengan cepat aku melepas jarum infus yang tertancap ditanganku,sedikit tertatih aku mengendap-ngendap keluar dari ruanganku. Ku harap Jungkook belum terlalu jauh,bagaimanapun aku harus mendapatkannya. Ini kesempatan langkah.

Dalam pencahayaan yang sedikit remang,aku mendapati Jungkook tak jauh dari basement rumah sakit. dengan segera aku memanggilnya.

"Jungkook-ssi!" teriakku formal.

Sepertinya ia mendengarkanku, itu terlihat sangat jelas karena ia berhenti sesaat lalu menoleh ke arahku.

......

Author Pov

Merasa ada yang memanggil namanya Jungkook pun menghentikan langkahnya lalu berbalik.

"Li-Lisa? Apa yang ia lakukan?" sedikit terkejut, Jungkook pun melangkah menghampiri Lisa.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya begitu tiba di depan Lisa.

Sedikit meringis Lisa menatap Jungkook serius.

"Tentang perkataanmu terakhir tadi,bisakah kau melakukannya?" pinta Lisa to the point.

Jungkook mengerutkan keningnya tanda tak mengerti.

"Apa maksudmu? kembalilah,sebelum perawat melihatmu."

Lisa menyipitkan matanya,sedikit kesal.

"Jangan berlagak tidak tahu,aku mendengar semua perkataanmu tadi. Kau bilang kau akan berada di pihakku jika aku memintamu." spontan Lisa.

Jungkook membuka bibirnya sedikit,tanda bahwa ia sudah mengerti kemana arah pembicaraan mereka.

"Kau mendengar semuanya? Lalu kenapa kau tak bangun? Kau membuatku terlihat bodoh. Apa kau pikir semudah itu aku akan berada di pihakmu? Aku akan berada di pihakmu namun jika kau menerima syaratku?" tawar Jungkook sambil menyeringai kecil.

Lisa terlihat berpikir sedikit namun tak lama kemudian ia mengangguk mengiyakan.

"Apa itu? Katakan padaku!"

Jungkook tersenyum tipis "Sebenarnya bukan terlihat seperti syarat,namun permintaan. Jadilah pacarku!"

Lisa menatap Jungkook terkejut 'Apa ia sedang bercanda?' pikirnya.

"Kau gila? Belum sampai seminggu kita saling kenal,Apa yang kau pikirkan? Tidak,itu jawabanku."

Jungkook mengangkat bahunya acuh.

"Sudah kalau kau tak mau,padahal itu penawaran yang bagus. Jika kita berpacaran itu akan sangat menguntungkan bagi kita berdua,kau tahu? Jika kau menjadi pacarku aku akan melindungimu,jika perlu aku akan terus berada di sampingmu. Berikutnya,aku bisa menggunakanmu sebagai alasan untuk menjauh dari Hyungku. Bukankah itu menguntungkan? Lagian pula kita bisa putus kapan saja jika kau mau."

Lisa semakin menatap Jungkook terkejut, laki-laki itu jalan pikirannya benar-benar tidak terpikirkan oleh Lisa.

Merasa sedikit diuntungkan Lisa pun setuju.

"Baiklah,aku akan menjadi pacarmu namun kita bisa putus kapan saja bukan? Baiklah,setelah aku rasa cukup menggunakanmu aku akan memutuskanmu."

Meskipun merasa sedikit tidak suka dengan perkataan Lisa dengan terpaksa Jungkook mengangguk.

"Terserah kau saja."

Lisa tersenyum puas.

"Baiklah,bisakah kau mengantarku kedalam? Bukankah kau pacarku sekarang?"

Jungkook memutar bola matanya malas sembari membungkuk.

"Naiklah ke punggungku,aku akan mengantarmu."

***

Bersambung..

My BAD GIRL! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang