Pergi 2

217 12 8
                                    

Berhenti bersikap baik-baik aja kalau nyatanya lo terluka.

Varo Aldric Mahatma.

***

HAPPY READING!

Hari baru, tahun ajaran baru, suasana baru, begitulah sekiranya yang bisa digambarkan oleh Via saat ini.

Zura yang baru saja datang langsung menghampiri Via dan Varo yang sedang berjalan berdampingan. "Bucin terus lo berdua."

"Gua duluan." Varo langsung berjalan meninggalkan kedua gadis tersebut.

***

Ting!

Varo Aldric

Plg sklh gua tnggu d danau.

Oke.

"Kenapa Vi?" Tanya Agnes yang melihat Via seperti orang gelisah.

"Kak Varo tumben banget ngajak ketemu, kenapa ya?"

"Mau ngasih surprise kali buat lo."

***

"Kak?"

"Duduk."

Via langsung terkejut kala kepala Varo kini telah bertengger di atas bahu Via. "Kak?"

"Lima menit." Suara Varo terdengar sangat lirih.

Varo benar-benar menepati tuturannya. Lima menit berlalu, Varo mulai menegakkan kepalanya kembali.

"Mau cerita?" Tawar Via.

"Gua bingung." Manik mata Varo bertemu dengan manik mata gadisnya.

"Bingung?"

Varo meraup oksigen sebanyak-banyaknya, laki-laki itu lalu berucap. "Gua diutus ikut pertukaran pelajar ke Jepang."

"Itu bagus dong, terus apa masalahnya?"

"Masalahnya itu lo Via."

"Gua? Emangnya gua kenapa? Gua baik-baik aja gini." Senyum yang sedikit dipaksakan terbit di bibir Via.

"Berhenti bersikap baik-baik aja kalau nyatanya lo terluka Via!" Suara Varo sedikit meninggi karena emosi.

Via tersenyum getir. "Terus lo mau gua kayak gimana Kak? Ngelarang lo buat pergi? Apa gua punya hak? Sayangnya gua bukan cewek egois."

Varo mendekap tubuh gadis rapuh yang ada di hadapannya. "Nangis." Satu kata itu sukses membuat air mata Via turun dari kedua manik matanya.

***

Setelah tiga hari kemarin Varo selalu menemani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, kini Via harus berlapangan dada karena tepat hari ini sampai satu Bulan ke depan ia harus menjalin hubungan jarak jauh dengan Varo.

"Vi, buruan kek, nanti kita telat loh," peringat Zura seraya menggedor pintu kamar mandi yang terletak di dalam kamar Via.

RUMIT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang