Happy reading~~
Sengmin tersenyum getir menatap lelaki itu yang kini menundukkan kepalanya.
"Aku pulang duluan.. Dah kak minho"
Seungmin membalikkan badannya. Meninggalkan minho yang masih diam membisu ditempatnya.
Seungmin berlari keluar dari cafe. Penghilatannya sedikit memburam karna air mata. Sebelah tangannya memegang pipi yang masih terasa panas.
Minho mengacak rambutnya kasar. Menatap kedua telapak tangannya yang satunya memerah saking kuatnya menampar pipi seseorang.
Dia gak bermaksud menyakiti seungmin. Tapi itu refleks begitu saja. Minho tau itu sulit bagi seungmin, tapi dia juga sama. Minho juga sama sama dalam posisi sulit. Dia takut, semakin seungmin gak merelakannya dia malah semakin gak bisa melupakan seungmin.
Minho memegang keningnya, menangis dihadapan para pengunjung yang sempat membisu karna melihat adegan pertengkaran minho dan seungmin. Bisikan bisikan mulai terdengar ditelinga minho, tapi dia gak peduli hal itu.
--DRAMA--
Seungmin kembali ke rumahnya tepat jam sepuluh malam. Matanya yang sembab melihat kearah ruang keluarga yang acak acakan seperti kapal pecah. Bahkan sempak hyunjin terlihat dilantai begitu saja.
Seseorang mengambil atensi seungmin sepenuhnya. Orang lain yang hyunjin rangkul begitu mesra yang bergelayut manja ditangan kokoh hyunjin.
"Oh. Dia pembantu aku sayang.. Udah ya, kamu pulang, udah malem juga" hyunjin mengelus lembut surai panjang wanita itu, mencium bibirnya singkat didepan seungmin yang masih mematung.
Wanita yang mirip dengan hyunjin itu melenggang melewati seungmin dengan tatapan merendahkan. Seungmin gak mempedulikannya, bahkan meliriknya saja tidak.
"Kenapa?" tanya hyunjin dan duduk disofa trus menyalakan tv, gak peduli bagaimana berantakannya keadaan ruang keluarga saat ini.
Seungmin memejamkan matanya, dia cukup lelah dengan hari ini. Bahkan lebih melelahkan dibanding kemarin saat resepsi pernikahan.
"Hyunjin.. Aku capek.. Aku pengen istirahat ka--
"Yaudah tinggal tidur aja. Gitu aja repot, lu" hyunjin memotong ucapan seungmin, membuat lelaki manis itu meninggalkannya tanpa banyak berpikir.
BRAK!
Hyunjin yang mendengarnya hanya menarik nafas lelah. Jujur, tadi dia sempat kelimpungan mencari seungmin kesana sini karna orangtuanya yang dengan secara mengejutkan datang bertamu ke rumahnya.
Apalagi, hyunjin yang mulai besok harus berkecimpung didunia bisnis ayahnya yang bahkan dia sendiri gak mengerti tentang perbisnisan. Hyunjin harus memulai kehidupan baru, dengan menafkahi seseorang yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
Tangannya memijat pangkal hidung. Hyunjin itu bejat. Dia suka bermain main. Dia mencintai dunia kebebasan. Dia menyukai dirinya yang nakal, disukai banyak pria maupun wanita. Tapi sekarang, dia harus bisa meninggalkan itu semua.
Hyunjin bangun, mematikan tv dan mulai membereskan kekacauan yang ia buat sendiri.
"Eh, seungmin udah makan belum sih?" monolognya dan berjalan menghampiri kamar tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drama || HyunMin
Fanfiction[END, tapi ttp voment yak:')] tentang pernikahan hyunjin dan seungmin yang penuh dengan 'Drama'. ©2020 ⚠ -tau lah ya apa:-) [don't plagiat]