Bagian 12

4.2K 383 67
                                    

Ini seperti terjebak di sebuah jembatan rapuh, di mana salah satu sisi adalah macan dan sisi lainnya buaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini seperti terjebak di sebuah jembatan rapuh, di mana salah satu sisi adalah macan dan sisi lainnya buaya. Dan tetap diam juga berarti kematian, karna jembatan bisa sangat rapuh dan membuat terjatuh.

Seperti itu pula perasaan Jisoo. Dia sangat gugup untuk bisa masuk ke dalam ruang pesta, tapi juga tidak bisa pulang. Namun berada di mobil terus dengan Jaehyun juga tidak akan memperbaiki suasana. Dia terlanjur malu pada Jaehyun tentang tadi siang.

Oooh... Jisoo ingin mengubur dirinya sendiri.

Beberapa kali ia menarik napas, dan memutuskan melingkarkan tangannya di lengan Jaehyun. Laki-laki itu tampak terkejut, tapi hanya sebentar kemudian mengubah ekspresinya menjadi datar kembali.

Mereka menunjukan undangan pada petugas, setelah diijinkan, mereka baru masuk. Jisoo merasa sangat gugup, terlebih dengan pakaiannya yang terkesan sangat sederhana.

Berbeda dari kebanyakan tamu yang memakai gaun mewah dan elegan. Jisoo merasa sebagai upik abu sekarang.

"Kim Jisoo, apa kau melamun?"

Jisoo menoleh pada Jaehyun yang sudah mengusap pipinya. Apa tadi dia melamun?

"Apa pakaianku terlalu sederhana?" tanya Jisoo sambil memperhatikan gaun hitam selututnya. Kemudian melihat Jaehyun yang tersenyum dan menggeleng pelan.

 Kemudian melihat Jaehyun yang tersenyum dan menggeleng pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki itu mendekat dan berbisik di telinganya. "Kau cantik, nona," gumam Jaehyun. "Tapi aku merasa tidak senang melihatmu mengumbar pundakmu. Harusnya tadi ku beri tanda juga." gerutu Jaehyun pelan.

Jisoo terkekeh pelan. Dia mengingat saat tadi Jaehyun melihatnya pertama kali, laki-laki itu menggerutu keras-keras dan memaksanya berganti gaun.

Sekarang, Jaehyun mengajaknya berjalan lagi mencari Oh Sehun dan Irene. Mereka harus mengucapkan selamat pada suami istri itu.

Dan begitu mata Jisoo menangkap sosok Oh Sehun dan Irene, dirinya kembali dipaksa minder. God! Kenapa mereka berdua tampak sangat menawan? Apa ini adil untuknya?

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang