Bagian 58

2.8K 240 65
                                    

Seperti yang sudah-sudah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah-sudah. Jaehyun merasa apartemennya tidak memiliki privasi lagi. Jika dulu hanya hari Minggu keluarganya akan datang untuk berkunjung, sekarang bukan hanya keluarganya tapi juga keluarga Jisoo dan teman-temannya yang berkunjung tanpa tahu waktu.

Jaehyun baru saja pulang dari pemotretan, dan ia tahu jika sekarang sudah lewat tengah malam, tapi apartemennya masih penuh dengan keluarganya.

Ibunya masih sibuk bergosip di dapur, sedangkan kedua adiknya sibuk bermain PS.

Melihatnya masuk apartemen, Jisoo buru-buru menghampirinya. Wanita itu mengambil alih tas kameranya dan menariknya untuk duduk di depan meja makan.

"Tenanglah, ibu dan adik-adik akan pulang sebentar lagi. Mereka hanya menemaniku sampai kau pulang."

Dan benar saja, ibunya sudah membereskan barang-barang dan adiknya sudah berhenti bermain. Mereka tanpa banyak bicara segera berpamitan padanya dan Jisoo, kemudian pulang begitu saja.

"Kenapa mereka harus menemanimu sampai aku pulang?"

"Aku merasa kurang enak badan, dan mereka takut terjadi sesuatu padaku."

Jaehyun dengan spontan berdiri. Ia menghampiri Jisoo yang sedang menyiapkan makan malam untuknya. "Apa kau sakit? Apa perlu kita ke rumah sakit sekarang?"

Jisoo tersenyum lebar sambil meraih tangannya dan meletakannya di pipi. Terasa hangat, dan wajah wanita itu terlihat pucat.

"Aku hanya kelelahan. Seharian tadi aku banyak mengemas barang dan membersihkan rumah. Lalu baru kembali ke apartemen malam hari," jawab Jisoo dengan nada memelas.

Ini sudah sebulan sejak kepulangan mereka dari Paris. Dan akhir-akhir ini wanita itu lebih cepat lelah, lebih cepat marah, dan lebih menginginkan hubungan seksual. Entahlah, Jaehyun pernah merasakan ini ketika Jisoo dulu-

"Apa kau hamil?"

Jisoo melebar matanya, tidak lama wanita itu mendengus dan menyentakan tangannya begitu saja.

"Siapa yang memberitahumu? Padahal aku ingin memberimu kejutan."

Kali ini berganti mata Jaehyun yang melebar. Dia menarik dagu Jisoo agar menatapnya. "Katakan, jadi kau benar-benar hamil?"

Tiba-tiba saja Jaehyun merasa sangat gugup menunggu Jisoo memberinya jawaban. Tangannya tiba-tiba saja dingin, dan jantungnya berdegup kencang. Ya Tuhan... Dia akan berjanji akan menjaga Jisoo dengan seluruh hidupnya, dan ia berjanji akan menjaga calon anaknya jika memang wanita itu sungguh hamil.

Jisoo mengambil sesuatu dari laci meja dapur, kemudian menyerahkannya pada Jaehyun.

Napas Jaehyun tercekat melihat tiga alat tes kehamilan yang menunjukan dua garis. Jadi istrinya sungguh hamil?

Jaehyun meraih tubuh Jisoo, mengangkatnya dan membawanya berputar sebelum memeluknya dengan erat. Jaehyun merasa dunianya dipenuhi taburan bunga. Bahkan ia bisa melihat tawa lepas Jisoo ketika ia memberinya banyak kecupan di wajahnya.

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang