Bagian 38

2K 268 20
                                    

Setelah berhasil mengusir Bona dari apartemennya, Jaehyun sudah tidak bisa berpikir apapun lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah berhasil mengusir Bona dari apartemennya, Jaehyun sudah tidak bisa berpikir apapun lagi. Dia tidak bisa mengelak jika memang semalam ia bercinta dengan wanita itu, dan bodohnya, dia tidak sadar sama sekali. Bahkan kapan wanita itu mulai merekam, Jaehyun tidak sadar.

Lalu bagaimana menjelaskan pada Jisoo? Menyalahkan orang lain dan menghindar tidak akan bisa membuat semua selesai, tapi diam saja juga tidak akan membuat Jisoo memaafkannya.

Kepala Jaehyun hampir pecah memikirkan bagaimana harus meminta maaf dan membuat Jisoo memberinya kesempatan. Dia ingin sekali memukul sesuatu, dia ingin melampiaskan rasa frustasinya.

Tidak! Jaehyun harus berusaha tenang. Jisoo sedang dalam keadaan yang lebih parah darinya. Wanita itu membutuhkan dirinya, dan Jaehyun tidak bisa jika tanpa Jisoo.

Setelah menyelesaikan mandi singkatnya, Jaehyun menghubungi pihak apartemen untuk bisa mengirim petugas kebersihan ke unitnya. Kemudian dia menghubungi Johnny untuk meminta bantuan laki-laki itu.

"Aku akan mencari waktu untuk memakimu, dan sekarang aku akan membantumu."

Tanpa perlu diingatkan, Jaehyun tahu jika dia bersalah di sini. Demi Tuhan, dia sadar jika dia bersalah.

Jaehyun meluncur cepat ke rumah Jisoo. Kepanikan segera menyerangnya ketika melihat pagar rumah Jisoo sudah rusak. Dia bergegas masuk, di halaman, bagian depan mobil wanita itu sudah rusak parah, memaksa seluruh tubuhnya berubah dingin.

"Kim Jisoo," serunya masuk ke dalam rumah.

Dia melangkah terus ke kamar dan menemukan wanita itu meringkuk di atas ranjang. Kamar Jisoo sama berantakan dengan rumahnya. Semua barang di meja rias Jisoo sudah jatuh ke lantai, cermin berdiri di kamar sudah terlungkup dengan pecahan di sekitarnya, dan semua foto yang ada di dinding kamar sudah berpindah ke lantai dengan kondisi mengenaskan.

Dia menghampiri Jisoo dengan perlahan, namun seolah menyadari kehadirannya, wanita itu sudah bangun.

"Pergi."

Jaehyun terdiam. Mata Jisoo sudah bengkak, bibir indah itu sudah terlihat kering dan bergetar, dan penampilan Jisoo tampak berantakan. Itu semua karna kesalahannya. Dia membuat luka lama di hati wanita itu menganga lebar, dan menambah luka baru yang lebih dalam lagi.

"Apa kau tuli sekarang? Aku bilang pergi sekarang!" seruan Jisoo bahkan sudah terdengar memaksa. Suara wanita itu sudah terkuras habis.

Tanpa menjawab Jisoo, Jaehyun bergerak memungut pecahan kaca yang ada di lantai. Setidaknya, meskipun sedang dalam kondisi tidak baik, wanita itu tidak akan terluka.

"Kau tidak mau pergi? Kalau begitu aku yang akan pergi," ucap Jisoo dengan nada lemah.

Mau tidak mau, Jaehyun berhenti. Dia bangkit dan menghampiri Jisoo. "Sayang, jangan seperti ini."

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang