Hari sudah sangat siang, tapi Jisoo tidak melihat tanda-tanda Jaehyun bangun dari tidur. Setelah meletakan alat masak terakhir yang sudah dicuci, Jisoo memutuskan menghampiri Jaehyun di kamar laki-laki itu.Dan benar saja, Jaehyun masih meringkuk dalam posisi tengkurap dengan selimut yang hanya menutupi setengah tubuhnya.
Jisoo mendekat dan ikut tengkurap di samping Jaehyun. Ia mengulurkan tangannya, mengusap pelipis Jaehyun dan menyingkirkan rambut yang mulai memanjang.
"Jeong Jaehyun, ayo bangun. Aku sudah memasak," ucapnya mengusap punggung telanjang laki-laki itu.
Jaehyun menggumam tidak jelas tanpa membuka matanya. Sepertinya Jaehyun memang sangat lelah. Padahal perang mereka semalaman selalu di menangkan Jaehyun.
"Jaehyunie..."
"Lima menit lagi..." gumam Jaehyun merapatkan tubuhnya pada Jisoo. "Tunggu sebentar."
"Kalau begitu nanti makan sendiri di dapur, aku harus pergi ke galeri."
Jisoo tidak tahu jika ucapannya sangat ampuh membuat Jaehyun membuka mata, kemudian mencebikan bibir kesal. "Baiklah, aku bangun sekarang," seru Jaehyun kemudian bangkit dari ranjang. Jisoo menahan napas dan menutup mata saat selimut Jaehyun jatuh. Sial! Kemarin sudah cukup melelahkan, tidak lagi.
"Sayang, di mana handukku?"
Pertanyaan Jaehyun mau tidak mau membuat Jisoo bergerak. Laki-laki itu selalu saja lupa membawa handuk jika sedang menginap.
Setelah mengambil handuk baru, Jisoo berjalan menuju kamar mandi yang belum tertutup sepenuhnya. Dia masuk dan meletakan handuk di dekat wastafel. "Aku letakan di sini," ucapnya hampir keluar dari kamar mandi.
Kesialan bagi Jisoo, karna Jaehyun sudah menutup pintu kamar mandi, kemudian menariknya masuk ke dalam kotak kaca. Jaehyun dengan cepat membuka kran air, membuat Jisoo basah lagi.
"Jaehyun, aku sudah mandi," serunya berusaha keluar. Namun tangan Jaehyun sudah melingkar di perutnya.
"Kau harus ikut mandi, salah siapa berani membangunkanku."
Ini tidak adil, ketika Jisoo sulit dibangunkan, Jaehyun akan membawanya ke bak mandi dan menceburkannya. Dan sekarang kenapa dia harus ikut mandi juga?
Jisoo hanya menghentakan kaki saat Jaehyun tertawa sambil melepas kaos basah dari tubuhnya, kemudian menarik turun celana pendek dan celana dalamnya sekaligus, menyisakan bra yang masih menempel di tubuh Jisoo.
"Aku baru tahu jika perpaduan tubuh telanjang dan wajah ketusmu terlihat sangat sempurna," ucap Jaehyun menyentuh pengait bra yang ada di depan. Dan dengan gerakan mudah, benda itu terlepas.
"Hanya mandi, tuan. Ini sudah siang, dan aku memang harus ke galeri."
Kening Jaehyun berkerut. "Apa memang ada masalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lips (Completed)
FanfictionPercayalah padaku. Wanita itu sangat cantik dan manis. Entah sudah berapa lama aku memandanginya, namun rasanya tetap saja menyenangkan. Jeong Jaehyun dan Kim Jisoo. Ini adalah cerita fiksi dari penggemar untuk bintang idolanya. Dari Mell untuk Jiso...