Bagian 40

2.4K 272 44
                                    

Baru beberapa menit Jisoo menginjakan kaki di rumah lagi, terdengar suara mobil memasuki halaman rumah, disusul bunyi pintu terbuka dengan keras

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Baru beberapa menit Jisoo menginjakan kaki di rumah lagi, terdengar suara mobil memasuki halaman rumah, disusul bunyi pintu terbuka dengan keras. Hal itu membuat kondisinya yang sudah lelah dan terasa sakit, makin terasa sakit.

Tak lama dari itu, Jaehyun sudah berdiri di depannya dengan tatapan marah dan dingin. Namun meskipun begitu, Jisoo bisa melihat Nayeon muncul dari balik pintu setelahnya.

Wanita itu tersenyum cerah seperti biasanya. Menghampiri dirinya dan memeluknya.

"Aku menunggumu datang untuk pemeriksaan, tapi Jeong Jaehyun menghubungiku dan mengatakam kau tidak bisa berangkat. Dia memohon padaku agar bisa memeriksamu di rumah."

Jisoo tersenyum bersalah pada Nayeon. "Maafkan aku."

"Tidak masalah," sahut wanita itu sambil menggeleng pelan padanya. "Kita bisa mulai pemeriksaannya sekarang."

"Akan ku buatkan minum untuk kalian," seru Jaehyun keluar dari kamarnya dan menutup pintu kamarnya.

"Akan ku periksa sedikit, dan minggu depan tetaplah datang ke rumah sakit."

Jisoo mengangguk patuh. "Maaf, ada banyak masalah, jadi aku lupa dan terlanjur lelah," jawabnya pelan. Kemudian Jisoo berbaring di atas ranjang, membiarkan Nayeon melakukan pemeriksaan dan memberinya beberapa pertanyaan.

Setelah semalaman tidak pulang, Jisoo benar-benar lupa jika dia haru melakukan pemeriksaan. Padahal sebelum pulang ia sudah merasakan sakit di perutnya.

"Apa kau minum vitamin dengan baik?"

Sambil menatap bersalah, Jisoo menggeleng. Dan melihat itu, Nayeon menghela napas lelah. "Kau tahu keadaanmu ini tidak main-main 'kan? Harusnya kau lebih perhatian dengan keadaanmu, Jisoo."

Jisoo mengangguk pelan, dia mendengarkan Nayeon terus mengatakan semua hal saat sedang memeriksanya. Dan Jisoo dipenuhi rasa bersalah pada Jaehyun.

"Minum vitaminmu dengan baik, istirahat yang cukup, jangan stres. Ingat, kondisimu ini sangat rawan. Jika infeksi semakin parah, aku dengan terpaksa menyarankan untuk operasi pengangkatan rahim."

"Apa separah itu?"

"Tidak. Tapi harusnya kau paham jika infeksi itu tandanya sudah parah. Aku berusaha melakukan yang terbaik, tapi kau lalai."

Jisoo hampir memberi jawaban, tapi suara ketukan di pintu, disusul Jaehyun membuka pintu itu membuat Jisoo membatalkan niatnya. Jaehyun mengatakan minumnya sudah siap, lalu menghampiri Nayeon untuk bertanya tentang kondisinya, dan Nayeon menjelaskan semua, tidak lupa memarahi Jaehyun karna tidak mengingatkan dirinya untuk minum obat.

"Aku harus segera kembali ke rumah sakit, lain kali aku akan mampir untuk minum teh bersama," ucap Nayeon sambil membereskan barang-barangnya. "Dan tidak perlu di antar. Karna aku harus ke rumah salah satu pasienku terlebih dahulu."

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang