When you act like nothing’s wrong
And try not to be obvious
Only I know that smile
It fills me up
After I met you
All of my actions have changed
I can feel that this is guilt...Kim Jisoo
***
Jisoo sedang duduk bersama seniornya, Sandara Park, yang juga sekaligus editor untuk buku terbarunya. Mereka bertemu di restoran cepat saji, dan Jisoo berniat memberikan naskah yang baru selesai ia buat.
Perlu diakui jika ia melakukan semua ini secara diam-diam agar ayahnya tidak mengetahuinya. Entahlah, dia memang ingin bebas melakukan apapun yang ia suka, tapi rasanya sangat menyedihkan jika harus menyakiti orang tuanya. Jadi, Jisoo memilih untuk melakukannya diam-diam.
"Kau tahu kapan harus melamun dan tidak, Jisoo," ucap Sandara sambil menepuk lengannya sedikit keras.
Jisoo mengerjapkan matanya beberapa kali, menyadari jika ia sedang melamun. Lalu ia tertawa pelan dan mengucapkan permintaan maaf pada Sandara.
"Apa naskahmu ingin kau ubah. Sepertinya kau berat memberikannya padaku."
"Tidak, eonni, aku hanya memikirkan hal lain. Maaf jika mengabaikanmu," ucap Jisoo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku akan memeriksanya, dan aku akan segera menghubungimu," kata Sandara beranjak bangkit dari duduknya.
Jisoo ikut bangkit, kemudian memeluk Sandara sebentar sebelum membiarkan wanita itu pergi.
Entah kenapa keputusannya untuk mengakhiri hubungan dengan Jaehyun terkesan salah. Dia merasa beberapa hari tanpa Jaehyun adalah kehampaan. Jisoo sama sekali tidak menyangka jika ia merindukan laki-laki itu.
"Kim Jisoo."
Jisoo mendongak saat mendengar ada yang memanggilnya. Tapi, tubuhnya seolah mematung melihat Cha Eunwoo berdiri di depannya dengan senyum yang sangat menawan.
Merasa situasi ini tidak ia inginkan seperti sebelumnya, Jisoo hanya berdiri canggung dan menyapa Eunwoo, mempersilakan Eunwoo duduk sebelum ia kembali duduk di tempatnya. Suasana di sekitarnya berubah sangat canggung sekarang.
"Bagaimana kabarmu?" tanya Jisoo memperhatikan wajah Eunwoo yang tiba-tiba berubah murung, namun laki-laki itu juga segera tersenyum untuk menutupinya.
"Aku baik-baik saja. Kurasa kau juga terlihat baik," ucap Eunwoo seraya melebarkan senyumnya.
Senyum itu, Jisoo dulu terpesona dengan senyum itu. Sangat indah dan menenangkan. Dan sama dengan senyumnya, dulu berada di dekat Eunwoo adalah hal terindah. Seluruh harinya seolah dipenuhi bunga-bunga.
Jisoo tahu ini bukan situasi yang tepat. Tapi mengingat hubungannya dengan Eunwoo dulu bukan diakhiri oleh mereka berdua, melainkan ayahnya, dan Jisoo memberanikan diri mengucapkan sesuatu. "Eunwoo, aku... emmm... Aku minta maaf untuk apa yang dilakukan ayah padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lips (Completed)
FanfictionPercayalah padaku. Wanita itu sangat cantik dan manis. Entah sudah berapa lama aku memandanginya, namun rasanya tetap saja menyenangkan. Jeong Jaehyun dan Kim Jisoo. Ini adalah cerita fiksi dari penggemar untuk bintang idolanya. Dari Mell untuk Jiso...