Jaehyum terkekeh pelan ketika berhasil memotret perut Jisoo yang sudah membuncit. Wanita itu sendiri sejak tadi masih tertidur sambil menutupi kepalanya. Cahaya matahari membuat wanita itu mengerang kesal karna tidurnya terganggu.
Sambil mengusap punggung Jisoo, Jaehyun kembali berbaring dan memeluk Jisoo dari belakang. Memberi kecupan kecil di tengkuk dan pundak wanita itu.
"Sayang, ayo bangun. Kau bilang ingin jalan-jalan," hanya dengan satu kalimat saja, Jisoo membuka matanya meski dengan cemberut, lalu bangun diikuti Jaehyun.
"Tapi aku masih lelah. Kau membuat bekerja keras semalam."
Jaehyun berdecak kesal. "Semalam kau yang memintanya sampai menangis, kenapa menyalahkanku sekarang?"
"Kau mengambil terlalu banyak."
"Apa? Kau sendiri yang tidak ingin berhenti."
"Jadi sekarang kau menyalahkanku?"
Sambil menghela napas pasrah, Jaehyun menarik Jisoo duduk di antara kedua kakinya, lalu mengusap air mata wanita itu. Semakin lama Jisoo menjadi lebih cengeng dan sensitif.
"Baiklah baiklah, maafkan aku. Jika kau minta bercinta lagi aku tidak akan menurutinya."
Jisoo memandangnya dengan tatapan yang semakin kesal. "Apa karna hamil dan jelek jadi kau tidak mau menurutiku? Lalu kenapa kau membuatku hamil?" seru Jisoo makin keras menangis.
Astaga! Semakin lama semua ucapan Jaehyun tidak ada yang benar di mata Jisoo. Bagaimana ini? Apa lagi yang harus ia lakukan?
"Jangan menyalahkanku jika begitu."
"Kenapa kau membentakku?"
A-apa? Kapan Jaehyun membentak? Ya Tuhan...
Jaehyun memejamkan mata untuk menenangkan dirinya, lalu ia melingkarkan tangan di perut Jisoo, mengusapnya pelan. "Maaf. Maafkan aku. Kau sangat cantik, bahkan saat perutmu membuncit seperti ini. Emmm... Itu terlihat sangat seksi," bisik Jaehyun sambil memberikan kecupan di pundak Jisoo.
Dia tidak berbohong. Saat perut Jisoo makin membesar, Jaehyun melihat jika istrinya semakin menggoda. Wajah Jisoo seolah makin bersinar. Apalagi gairahnya dan Jisoo lebih cepat meningkat ketika sudah saling menyentuh.
Seperti sekarang...
Tangan Jaehyun bergerak ke atas, meraba payudara Jisoo yang tidak terbalut bra. Payudara wanita itu juga semakin membesar dan semakin padat.
Selagi sibuk meremas payudara Jisoo, satu tangan Jaehyun mengusap perut buncit Jisoo, kemudian merambat turun, menelusup masuk ke celana dalam dan mengusap daerah sensitif wanita itu.
Jisoo semakin menyandarkan tubuhnya di dada Jaehyun. Wanita itu bergerak gelisah sambil melenguh seksi.
"Jadi, kita jalan-jalan atau mengulang yang semalam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Lips (Completed)
Fiksi PenggemarPercayalah padaku. Wanita itu sangat cantik dan manis. Entah sudah berapa lama aku memandanginya, namun rasanya tetap saja menyenangkan. Jeong Jaehyun dan Kim Jisoo. Ini adalah cerita fiksi dari penggemar untuk bintang idolanya. Dari Mell untuk Jiso...