Bagian 19

3.5K 324 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau yakin akan pulang saja?"

Jisoo baru pulang dari galeri saat Jennie menghubunginya. Wanita itu berniat kembali ke New Zealand karna mendengar ibunya sakit. Tapi Jisoo kira Jennie akan kembali lagi ke Korea, nyatanya, wanita itu memilih untuk menetap di sana untuk waktu yang cukup lama.

Sekarangpun, Jisoo dan Rose sedang membantu Jennie berkemas.

Mau tidak mau, Jisoo memang harus mengajak Rose, karna hari ini memang mereka berjanji untuk belanja bersama sepulang dari galeri. Dan sekarang, melihat temannya sedang khawatir dengan keadaan ibunya, Jisoo sebisa mungkin menenangkan dibantu dengan Rose.

"Kurasa iya. Aku akan memastikan ibuku baik-baik saja, baru aku kembali," jawab Jennie masih dengan mata sembab setelah menerima telepon.

Jisoo menyentuh punggung Jennie untuk mengusapnya perlahan, sekadar menenangkan wanita itu. "Jangan khawatir, aku yakin ibumu sudah dirawat dengan baik."

Anggukan kepala Jennie menjadi jawaban sebelum keadaan menjadi hening. Mereka sudah fokus membantu Jennie berkemas.

Setelah selesai berkemas, mereka memilih duduk di ruang tengah apartemen untuk menunggu makanan yang mereka pesan datang. Meskipun Jisoo tahu isi kulkas cukup banyak, tapi rasanya salah satu dari mereka bertiga malas untuk memasak, jadi pilihannya hanya memesan makanan.

Jisoo memperhatikan Jennie yang sedari tadi melakukan panggilan telepon dengan wajah marah, dia yakin jika itu dari Kai. Lalu perhatiannya beralih pada Rose yang sibuk mencari siaran televisi yang bagus.

"Apa aku sudah mengatakannya?" tanya Rose tanpa mengalihkan perhatiannya dari televisi.

"Tentang apa?"

Kemudian Rose menoleh, menatapnya sebentar, sebelum kembali pada tayangan drama. "Kau terlihat bahagia akhir-akhir ini. Kenapa?"

Tanpa sadar, Jisoo melengkungkan bibirnya membentuk senyuman. "Tidak apa-apa."

"Sudah menemukan pelarian?"

Jisoo sudah hampir menjawab saat bel apartemen berbunyi, menyelamatkannya dari pertanyaan Rose.

Di depan, dia menerima tiga kotak ayam goreng tepung, empat burger, kentang goreng porsi besar, dan dua botol besar cola. Ia tahu itu sangat berlebihan untuk tiga orang, tapi rasanya nafsu makannyaa sangat-sangat meningkat akhir-akhir ini. Mungkin karna beberapa bulan dirinya kehilangan berat badan terlalu banyak, jadi ia ingin mengembalikannya lagi.

Baru saja ia meletakan makanan di meja, bel apartemen sudah berbunyi lagi. Ia lupa jika tadi juga memesan jajangmyeon.

Tapi di depan bukan hanya kurir yang mengantar, tapi juga Lisa yang sudah berdiri melambai padanya. Sepertinya apartemen akan sangat ramai sekarang.

"Kim Jisoo, kau main-main dengan semua makanan ini?" seru Jennie begitu melihat lima kotak jajamyeon yang baru ia letakan di meja.

Lisa segera mengambil tempat di samping Rose, menyapanya seolah mereka sudah kenal sangat lama. Padahal bisa dibilang ini pertama kalinya mereka berempat berkumpul.

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang