Bagian 32

2.1K 267 97
                                    

Langkah lebar Jaehyun dan wajah seriusnya menunjukan seberapa marah dirinya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langkah lebar Jaehyun dan wajah seriusnya menunjukan seberapa marah dirinya sekarang. Dia memasuki sebuah butik besar di Seoul. Tanpa basa basi, dia berbelok ke lorong, mengabaikan panggilan beberapa orang yang melarangnya masuk.

Hingga dirinya sampai di depan pintu besar dengan corak bunga sakura bertuliskan 'Director', dan tanpa mengetuk, dia menyentak pintu dengan kuat hingga menimbulkan bunyi keras tabrakan.

Di dalam sana, sudah ada dua orang wanita yang sedang membicarakan sesuatu, entah apa itu, tapi Jaehyun tidak peduli. Keduanya tersentak melihat Jaehyun yang datang tanpa diundang.

"Jaehyun, a-apa yang kau lakukan?"

Jaehyun mendekat dengan cepat. "Ku peringatkan padamu! Jika sampai kau berani menyentuh Jisoo lagi, ku pastikan kau akan kehilangan banyak hal."

Wanita di depannya tampak terkejut, namun dalam sekejap wanita itu mengubah ekspresinya menjadi datar. "Apa kau baru saja mengancamku?"

"Itu bukan sekadar ancaman, Kim Jiyeon," ucap Jaehyun rendah.

Siapapun yang melihat Jaehyun sekarang pasti akan sadar jika laki-laki itu tidak main-main. Tapi sepertinya Bona mampu melawan Jaehyun bagaimanapun keadaannya.

Wanita itu mendekat, mengusap dada Jaehyun lembut seolah menggoda. "Oh, bagaimana jika kita membuat kesepakatan?"

"Aku tidak datang untuk membuat kesepakatan. Dan lebih baik kau turuti semua ucapanku."

"Jeong Jaehyun, aku tahu seperti apa dirimu, dan aku tidak takut," ucap Bona sambil mengulas senyum cantik.

Jika itu laki-laki lain, mungkin dia akan terpesona pada kecantikan Bona, tapi Jaehyun tahu siapa Bona dan bagaimana wanita itu. Dan Jaehyun tidak bodoh untuk mengulangi kesalahannya.

Jaehyun menyingkirkan tangan Bona dari tubuhnya. "Aku tidak peduli. Tapi jika sekali saja kau menyentuh Jisoo, maka kau akan mendapat hukumannya."

"Aku juga bisa membuat wanitamu hancur. Asal kau tahu saja," mata Jaehyun masih menatap tajam pada Bona, dan dibalas senyum mengejek oleh wanita itu. "Dan apa yang ku lakukan, bisa saja membahayakan wanita itu secara fisik lagi."

"Jadi sekarang kau yang mengancamku?"

Bona mengangkat bahunya. "Bagaimana jika membuat kesepakatan? Dan aku jamin Kim Jisoo akan baik-baik saja."

Jaehyun mendekat selangkah lagi, memperpendek jaraknya dengan Bona. "Teruslah bermimpi. Kita sudah pernah membuat kesepakatan, dan kau sendiri yang merusaknya. Jadi, berhenti sekarang, atau hal buruk justru berbalik padamu."

Kemudian Jaehyun berbalik dan keluar dari ruangan itu. Tangannya mengambil ponsel untuk menghubungi seseorang.

"Johnny, lakukan apa yang ku minta kemarin."

Setelah itu Jaehyun pergi dari butik milik Bona. Dia segera bergegas ke perusahaan ayahnya untuk mengurus beberapa hal. Semakin cepat semua ini selesai, semakin cepat ia bisa menikahi Jisoo dan membawa wanita itu pergi.

Beautiful Lips (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang