27

507 94 0
                                    

Setelah puas bermain di Hangang park dan karena jam sudah menunjukan pukul 6 sore, kita memutuskan untuk pulang.

Sebelum kembali ke apart, kita mampir ke apart kak Jisoo untuk mengambil baju Boomin.

Setelah sampai di apart kak Jisoo, ternyata Boomin sudah tertidur pulas, dia kelelahan sepetinya.

“sebentar ya aku ambil baju Boomin dulu.” Pamit ku pada Changbin.

Dia hanya berdehem sebagai jawaban, sama lelah dengan Boomin sepertinya.

Dengan langkah cepat aku menuju lift ke unit kak Jisoo. Kemudian memasukan pin yang sudah dikirim kak Jisoo, aku masuk untuk mengambil keperluan Boomin dan beberapa camilan yang sepertinya memang kak Jisoo siapkan untuk anaknya itu.

Setelah selesai sedikit berkemas, aku bergegas kembali ke taxi takut mereka menunggu lama.

Saat aku masuk ke taxi, rupanya hanya pak supir yang masih tersadar, dua orang yang duduk di bangku penumpang sudah berlalu menuju alam mimpi.

“maaf ya pak saya lama, mereka sampai tidur.” Ucapku.

“tidak apa bu, oiya tadi bapaknya bilang mampir ke rumah makan dulu katanya.”

“tidak usah pak langsung pulang saja biar nanti saya masak dirumah.”

“baik bu.” Ucap pak supir kemudian menjalankan mobilnya menuju apart.

Sekitar 30 menit kita baru sampai di apart ku karena sudah malam dan waktu jam pulang kantor jadi jalanan macet.

Aku menepuk pelan bahu Changbin “Bin bangun sudah sampai.”

Tak perlu menunggu lama, Changbin langsung bangun dari tidurnya. “sudah sampai ya, lho kok di apart kan tadi aku bilang mampir di resto.” Dia kebingungan.

“makan dirumah saja. Ayo turun, sini Boomin aku gendong.” Ucapku.

Changbin mencegah tanganku yang hendak menggendong Boomin. “biar aku saja.” katanya.

Dengan langkah gontai karena kelelahan, kita berjalan menuju lift. Sampai di apart, Changbin langsung menidurkan Boomin.

Aku yang sedikit kelaparan langsung menuju pantry dan memasak nasi goreng kimchi, menu simpel namun mengenyangkan.

Saat sedang memasak, Changbin datang menghampiriku. “kamu pasti capek kan. Padahal tadi aku bilang ke supir untuk mampir makan malam.”

“gapapa, justru kalau mampir bakal lebih lama dan pasti menganggu tidur Boomin.” Ucapku.

“ah iya Boomin belum makan malam, bagaimana ini.”

Aku panik saat ingat Boomin belum makan berat hanya tadi saat makan siang saja, walaupun sudah makan camilan tadi sore tetap saja dia belum makan.

“biarkan saja nanti juga kalau lapar dia bangun, tadi kamu bilang tidak mau menganggu tidurnya kan.” Changbin menenangkanku.

“baiklah. Nih sudah jadi, mari makan.” Ucapku menyajikan 2 piring nasi goreng di meja.

Kita makan dengan tenang, taka da obrolan hanya suara dentingan piring dan sendok yang beradu mengisi ruang makan ini.

Selesai makan, aku langsung membereskan semuanya termasuk cuci piring agar besok pagi tak usah repot lagi.

“kamu mandi saja sana, biar aku yang bereskan ini.” Ucapku lantas Changbin pergi meninggalkan pantry.









” Ucapku lantas Changbin pergi meninggalkan pantry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



⭐vote⭐












-cyjspark

Serendipity | Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang