Serendipity | Seo Changbin

65

Hari ini adalah dimana produk makeup baru Aeri rilis. Setelah melewati begitu banyak perdebatan, diskusi, dan halangan lainnya, akhirnya Aeri bisa bernafas lega karena hal yang belakangan ia khawatir kan sudah resmi di rilis ke publik.

Dengan menggunakan Changbin sebagai wajah dari produk kali ini, Aeri berharap publik akan tertarik dan membelinya.

Awalnya Aeri akan kembali menjadikan Hyunjin sebagai wajah dari produk nya namun berkat Chan yang menjadikan Changbin sebagai produser musik, hal itu membuat publik mengenal sosok Changbin.

Walau awalnya Changbin menolak namun akhirnya ia luluh dengan iming-iming Aeri akan segera mengabulkan permintaan terakhir Changbin segera setelah perilisan produk makeup selesai.

Changbin memang sangat menginginkan itu sehingga ia merasa menjadi wajah untuk produk makeup bukan hal yang sulit.

Hanya saja Changbin pun sedikit khawatir publik malah tidak ingin membeli produk makeup Aeri.

Namun sepertinya hal itu tidak perlu Changbin khawatir kan sebab kini semua kalangan masyarakat tengah memburu stan tester dan setiap dari mereka yang keluar store pasti membawa paper bag berisi makeup Aeri.

"Ooo sepertinya suamiku sudah setara seperti model." Ledek Aeri pada Changbin.

"Tentu saja itu karena aku memang tampan kan, kamu harus berterima kasih sama mama sudah melahirkan anak setampan aku." Balas Changbin seraya mengeluarkan smirk nya.

"Iyaa terimakasih untuk mama dan makasih juga buat kamu udah mau jadi model makeup kali ini." Ucap Aeri.

Lalu Changbin tersenyum hangat. "Anything for u."

"Aku tunggu imbalannya." Sambungnya.

~

Sepertinya musim sudah mulai berganti sebab malam ini langit sedikit terlihat lebih gelap dan suhu udara pun lebih dingin.

Dua cangkir hot choco saat malam hari sudah menjadi kebiasaan bagi Changbin dan Aeri.

"Sepertinya akan turun hujan, padahal tadi siang cukup terik." Gumam Aeri.

Setelah menyesap hot choco Changbin memutar arak duduk menghadap Aeri. "Bagus dong, mau makan ramyeon denganku?" Tawar Changbin yang sepertinya lebih mengarah ke permintaan.

Mendengar itu Aeri sampai tersedak. "Waah, 29 tahun aku hidup baru pertama kali mendengar seseorang bertanya seperti itu padaku."

Changbin mendelik, "seperti bohong." Katanya.

"Aku tidak bohong, pilihan mu mau percaya atau tidak. Aku tidak mau makan ramyeon, habiskan saja hot choco mu nanti aku pikirkan lagi." Ucap Aeri.

"Ayolaah, kamu sudah bilang sebelumnya." Rengek Changbin.

Aeri menatap Changbin tidak percaya, "ternyata benar kamu orangnya gigih sekali."

"Itu kamu tau jadi yaa malam ini." Pinta Changbin.

Aeri bangun dari duduknya kemudian melenggang pergi seraya berkata, "habiskan saja hot choco mu."

Selagi mencuri peralatan bekas makan malam tadi, tiba-tiba sepasang tangan memaksa masuk ke sela tangan Aeri untuk menaruh gelas di wastafel tapi tidak hanya sampai disitu, tangan tadi kini justru melingkar diperut Aeri.

Aeri terkejut sampai piring yang ia genggam lepas dan untung saha tidak pecah.

"Haruskah cara membujukku sampai mengejutkan seperti ini?" Tanya Aeri.

Bukan marah ia hanya bertanya.

Changbin kemudian melepaskan pelukannya, "padahal aku hanya mau mencoba romantis."

Aeri, melanjutkan mencuci piring, "bantu aku cuci piring saja, romantis ga selalu harus pelukan atau tidur bersama."

Tapi Changbin malah memundurkan langkahnya dan menuju kulkas. "Sepertinya cuci piring bukan bakat ku jadi kamu saja aku bantu kupas kan apel saja." Katanya.

"Bilang saja tidak mau apa susahnya padahal kamu tiap hari pun cuci piring." Ucap Aeri membuat Changbin menunjukkan deretan gigi rapinya.

Changbin sampai menyuapi Aeri agar kegiatannya malam itu cepat selesai dan bisa langsung istirahat. Setelah Aeri selesai pun Changbin langsung menyeret Aeri untuk tidur dan yah sepertinya mereka tidak jadi istirahat dan tidak perlu dijelaskan apa yang mereka lakukan.

Heyyo reader's please ignore the age.
Aku lupa harusnya mereka umur berapa hehee ^^

*Ceritanya ini Changbin pas jadi model makeup baru Aeri*

*Changbin bobo*

See u in next chapter😍

-cyjspark