43

454 88 8
                                    

Aeri menepuk pelan pundak Changbin yang tengah berfokus pada laptop dihadapannya. “makan malam dulu.” ucap Aeri.

Changbin menengok ke arah Aeri, “sebentar tanggung sedikit lagi.”

“baiklah, cepat selesaikan aku tunggu di meja makan.” Ucap Aeri kemudian berjalan menuju meja makan.

Selang beberapa menit Changbin menyusul dan mereka menikmati makan malam dengan obrolan ringan tentang apa yang mereka lalui hari ini.

Setelah selesai makan dan membereskan sisa makanan, Aeri menuju balkon kamarnya. Seperti sudah menjadi rutinitas untuk Aeri menunggu kantuknya datang disana atau mungkin memang balkon kamar menjadi tempat favorit Aeri belakangan ini.

Changbin datang dengan dua gelas hot choco yang dia buat setelah makan tadi.

“kali ini apa yang kamu pikirkan?” tanya Changbin seranya menyeruput hot choco.

Aeri pun ikut meminum coklat panas yang dibuat Changbin. “tidak ada, hanya saja ternyata jalan keluar dari masalahku tidak sesulit yang aku pikir.”

“semuanya sudah beres kan?” Changbin bertanya lagi dan Aeri hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelahnya hening menyelimuti mereka. Tidak ada suara bahakan keduanya terpaku duduk diam memandang langit yang malam ini terlihat hampa tidak ada bintang satupun bahkan sang rembulan sedang bersembunyi dibalik awan.

Sepersekian menit mereka diam, akhirnya Changbin membuka suara.

“Aeri.”

Yang dipanggil menoleh, “apa?” tanya Aeri.

Changbin tampak berpikir sejenak. “tentang Han.”

Mendengar nama Han disebut, Aeri sontak memutar badan menghadap Changbin sepenuhnya. “kenapa Han?”

“sepertinya sudah saatnya aku dan dia bertemu.” Changbin gugup terlihat dari jari tangannya yang tak berhenti bermain dengan gelas yang ia genggam.

“kamu sudah yakin siap mendengar semuanya?” Aeri bertanya untuk sekali lagi memastikan kalau Changbin benar-benar sudah siap.

Changbin mengangguk pasti, “eum.. aku yakin. Aku tahu ini sudah sangat terlambat tapi aku mau coba berdamai dengan masa lalu dan salah satu caranya dengan bertemu Han dan mendengarkan semua yang terjadi sebenarnya.”

Aeri tersenyum, “baiklah kita temui Han nanti. Beberapa hari yang lalu dia bilang ada urusan di Malaysia jadi kita tunggu dia pulang.”

Walaupun dengan mendengarkan kejadian sebenarnya tidak membuat Chaerin hidup kembali, setidaknya Changbin akan tahu penyebab, bukan tapi kronologi dan detail kejadian yang menyebabkan adiknya meninggal.

Satu yang selalu Aeri bilang pada Changbin, memang susah untuk berdamai dengan masa lalu meskipun kita tidak sepenuhnya melakukan kesalahan atau kesalahan itu memang kita lakukan secara tidak sadar.

Tapi jangan jadikan itu sebagai satu hal yang membuat kita menjadi tertutup sehingga enggan untuk berinteraksi dengan orang baru.

Karena manusia manapun pasti akan melakukan kesalahan, jadi cukup jadikan kesalahan itu sebagai pengingat untuk kita agar tidak melakukan kesalahan yang sama.










Karena manusia manapun pasti akan melakukan kesalahan, jadi cukup jadikan kesalahan itu sebagai pengingat untuk kita agar tidak melakukan kesalahan yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











Maaf temen² semua aku ingkar janji  🙏🏻😭
Kemaren aku stuck gaada ide banget tapi tenang udah ada cukup draft kok sekarang,, jadi double up lagi deh untuk hari ini.. tunggu maleman dikit yaa ^^




Votement nya kakak jangan lupa😍😍












-cyjspark

Serendipity | Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang