36

498 97 5
                                    

Seharian penuh Aeri tidak keluar dari ruangannya ia terlalu malas untuk berhadapan dengan orang-orang saat ini. Ia bahkan melewatkan makan siangnya walaupun sudah dipaksa ratusan kali oleh Soobin.

Sampai langit berubah menjadi gelap, Aeri masih betah duduk berhadapan dengan kertas-kertas dokumen.

“bu, sudah lewat jam pulang kantor. Lembur lagi?” tanya Soobin.

Aeri melihat jam dan sudah menunjukan pukul setengah 9 malam. “tidak, mari pulang.” ucap Aeri kemudian berkemas.

Pulang bersama dengan Soobin sudah menjadi kebiasaan bagi Aeri ketika ia tidak pulang bersama Changbin.

Saat di mobil Aeri tiba-tiba duduk menghadap Soobin. “temani aku minum malam ini.” Pintanya.

Mata soobin membelalak, “tidak ya, aku sedang tidak minat minum.” Ucap Soobin.

“please, cukup temani aku saja.” Ucap Aeri seraya mengangkat tangan memohon.

“sekali tidak tetap tidak ya bu.”

Aeri memasang wajah kesal, “sudah jam pulang kantor jangan memanggilku ibu.” Ucap Aeri.

“iya kak maaf.” Ucap Soobin.

Aeri kembali memohon kepada Soobin untuk menemaninya “Kakak pasti sedang banyak masalah kan?” tanya Soobin.

Fyi, mereka berdua ini sangat dekat saat kuliah dulu, Soobin lebih muda dua tahun dari Aeri tapi itu tak membuat mereka canggung atau apapun hanya saja di kantor Soobin memanggil Aeri Ibu karena tuntutan pekerjaan tapi saat pulang mereka seperti adik-kakak.

“iya jadi temani aku yaa, please.” Ucap Aeri kemudian Soobin mengangguk. “baiklah.”

Aeri tersenyum senang, kemudian ia melajukan mobilnya menuju cafe bar.

Sampai di cafe bar, Aeri langsung memesan wine kesukaannya dia juga memesan soft drink dan beberapa makanan penutup lainnya.

Aeri menghabiskan hampir satu botol dan itu berhasil membuat Aeri sedikit kehilangan kesadarannya. Alih-alih meracau saat mabuk, Aeri lebih banyak mengeluh dan saat ini ia tengah memeluk lengan Soobin seolah mengeluhkan semua yang ia rasakan pada ibunya.

“hhh.. aku lelah Soobin.” Ucap Aeri.

Soobin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kakak sekaligus atasannya itu. ya, soobin sudah hapal betul dengan kebiasaan Aeri saat minum.

“Changbinnn..” lirih Aeri kemudian meraih gelas berikutnya, namun lebih dulu di cegah Soobin.

“sudah ya kak, kita pulang.” ucap Soobin saat melihat jam ternyata sudah hampir tengah malam.

Aeri mengangguk, untunglah Aeri menjadi penurut saat mabuk jadi Soobin tidak perlu repot mengajaknya pulang.

Setelah membayar tentunya dengan kartu Aeri, Soobin memapah Aeri dengan susah payah karna Aeri memeluknya membuatnya kesulitan berjalan.

Bersamaan dengan Aeri yang menuju bar, seperti yang Changbin bilang kemarin malam ini ia pulang menuju apart nya dengan Aeri.

Sampai disana ternyata gelap yang menandakan Aeri belum pulang, Changbin tidak tahu kalau kemarin Aeri meninggalkan apart.

Menuju kamar, Changbin menyalakan saklar lampu dan saat menyimpan ponselnya di nakas, Changbin melihat ada dua surat satu dengan amplop besar dan satunya amplop kecil berwarna pink bertuliskan namanya.

Karena penasaran, Changbin membuka amplop kecil ditujukan untuk dirinya.

Hai Changbin..

Aku Aeri, kau tidak lupa kan? Kapan pulang? aku tahu kamu tidak mau menemui ku, jadi aku pergi dari apart dan aku buat surat ini. Semoga kamu membacanya.

Maaf aku sudah membuatmu marah bahkan kecewa. Aku tidak bermaksud melakukannya, aku hanya membantu Han. Dia temanku juga bahkan aku lebih dulu kenal Han daripada kamu. Aku dan Han sudah berteman dari bayi kata ibu.

Changbin, Han sudah menceritakan semua kronologi kematian Chaerin dan aku percaya apa yang diucapkan Han. Maaf, bukan aku tidak percaya padamu tapi Han benar, kau salah paham Changbin.

Aku mohon temui dia dan dengarkan penjelasannya. Aku hanya menjadi penengah diantara kalian, sama seperti Han, aku ingin kalian kembali berteman. Bahkan dengan teman-temanmu yang lain kalau perlu.

Coba pikirkan Chaerin, dia tidak mau kakaknya terus menerus larut dalam kesedihan, dia juga tidak mau kau salah paham. Kau lihat amplop besar bukan? Coba buka itu. aku harap kamu mengerti.

Sekali lagi aku minta maaf atas semua ucapan ku yang melukai perasaanmu.

Seo Aeri ♡






Seo Aeri ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Votement nya jangan lupa ^^











-cyjspark

Serendipity | Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang