45

472 85 14
                                    

Di sudut café terlihat seorang pria sedang menunggu dengan jari tangannya yang tak henti mengetuk meja untuk mengurangi rasa gugup.

Kemudian seorang wanita datang dan meletakan secangkir teh untuknya.

“minum dulu.” Ucap nya dan langsung diminum oleh pria itu.

“kau terlihat tegang sekali padahal dulu waktu melamarku kau tidak setegang ini.” Ucap sang wanita yang kemudian terkekeh.

Pria itu mendelik, “beda sayang, sudahlah berhenti menggodaku.” Ucapnya.

Lalu tangan sang wanita itu bergerak menggenggam tangan pria di hadapannya. “tenanglah Han, aku yakin semuanya akan baik-baik saja.” Ucap Mirae menenangkan suaminya itu.

Saat ini mereka tengah berada di café milik Mirae tentunya. Menunggu dua orang sahabat yang sebelumnya sudah membuat janji untuk bertemu.

Triingg

Suara pintu café terbuka dan mengalihkan atensi mereka berdua.

“Aeri.” Panggil Mirae dengan melambaikan tangannya.

Yang dipanggil menoleh dan langsung menarik tangan seseorang yang disampingnya siapa lagi kalau bukan Changbin, kemudian mereka duduk berhadapan dengan Han dan Mirae.

“sudah lama sekali bukan? Apa kabar kalian?” tanya Aeri.

“seperti yang kamu lihat kita baik-baik saja.” Ucap Mirae.

Han yang duduk berhadapan dengan Changbin terlihat semakin gugup, ah tidak Changbin pun begitu hanya saja dia lebih pandai menutupi rasa gugupnya itu.

"Han, bagaimana resto mu yang di Malaysia?" Tanya Aeri.

"Kemarin aku menjual nya dan akan membuat cafe bar disini." Ucapnya.

Kemudian hening sesaat membuat atmosfir canggung semakin terasa.  Aeri dan Mirae saling tatap seolah bertanya apa yang harus mereka lakukan.

“sebentar aku ambil minuman dulu yaa.” Ucap Mirae berusaha mencairkan suasana.

Tapi kemudian Aeri menahan langkah Mirae, “panggil pelayan saja.” Bisik Aeri dan Mirae mengangguk lalu meminta pelayan disana untuk membawakan minum dan cake.

Aeri yang tidak tahan dengan suasana canggung antara Han dan Changbin pun langsung menginterupsi.

“eyy, ayolah bukankan kalian disini untuk berbaikan? Butuh waktu berdua? Kalau begitu aku dan mirae tinggalkan yaa.” Ucap Aeri.

Namun Changbin terlebih dahulu menggenggam tangan Aeri kemudian menggelengkan kepalanya seolah meminta untuk tetap disisinya.

“baiklah selesaikan urusan kalian, aku dan Mirae tak akan ganggu.” Ucap Aeri lagi dan mirae mengangguk setuju.

Lalu han memajukan duduknya pertanda obrolan serius akan dimulai.

“kak aku benar-benar berterimakasih akhirnya kita bisa bertemu, aku sudah melakukan berbagai cara agar kakak mau bertemu denganku sampai saat ini akhirnya apa yang selalu aku tunggu bisa terwujud.” Ucap Han

"Maaf membuat mu menunggu selama ini." Ucap Changbin

Han menggeleng cepat, "aku memang menunggu tapi kakak tak perlu minta maaf, aku mengerti pasti butuh waktu untuk menerima semuanya."

“jadi? Bagaimana bisa semuanya terjadi?” tanya Changbin.







“jadi? Bagaimana bisa semuanya terjadi?” tanya Changbin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Haiiii, apa kabar kalian??

Lama update yaa maaf, aku abis ngambis beberapa minggu ini soalnya awal tahun nanti aku UAS jadi banyak tugas yang harus dikumpul.

Aku mau tanya dong sejauh ini gimana alur dari buku ini? Monoton kah? Bosen ga kalian?

Kayanya buku ini bakalan panjang soalnya ini baru setengah dari rencana awal aku. Semoga kalian ga bosen yaa ^^

Jangan lupa votement nya kakak >_<








-cyjspark

Serendipity | Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang