47

461 90 3
                                    

Tanpa berniat mengusik, Han membiarkan Chaerin dengan dunia nya sampai tiba-tiba Chaerin bilang dia mau ke minimarket di sebrang sana. Han menawarkan diri untuk menemaninya tapi Chaerin menolak.

“kakak tunggu disini aja nanti aku balik lagi.” Ucap Chaerin tersenyum manis sekali sampai Han seperti terhipnotis lalu mengangguk dan menatap punggung Chaerin yang mulai menjauh.

Dari tempat duduk Han terlihat jelas Chaerin masuk ke minimarket dan setelah beberapa menit dia melihat Chaerin keluar dengan menenteng kresek kecil.

Saat melangkah menyebrang, tiba-tiba Han melihat ada mobil yang oleng dan melaju dengan cepat kemudian melihat kearah Chaerin yang mulai berjalan ke tengah dan mobil itu semakin mendekat. Tanpa pikir panjang Han langsung berlari dan berteriak memanggil Chaerin.

“CHAERIN AWAS!” teriak Han.

CIIITT

BRAAK

Han terlambat, mobil itu lebih dulu menabrak Chaerin sampai kepalanya terbentur keras kap mobil sehingga Chaerin terpental jauh ke aspal, kepalanya bercucuran darah, kresek yang dibawanya hancur dilindas mobil itu.

Dengan tergesa, Han menghampiri Chaerin dan memangku kepala Chaerin,kemudian menepuk pelan pipinya berharap Chaerin tidak kehilangan kesadarannya.

Sebab dapat Han lihat Chaerin yang mulai menutup matanya dengan napasnya yang tersengal.

“Chaerin bangun.” Pekik Han dengan pelupuk matanya yang mulai berair.

Mendengar namanya dipanggil, perlahan Chaerin membuka matanya. Walaupun ia merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya, dadanya pun terasa begitu sesak.

“k-kak...t-tolong temani terus kak Changbin kumohon.” Ucap Chaerin.

“tidak Chaerin kamu kuat, kamu harus sembuh.”

Chaerin tersenyum, "terimakasih untuk segalanya. Saranghae." Lirih  Chaerin terbata kemudian menutup matanya.

Han panik dan terus menepuk pipi Chaerin untuk menyadarkannya, “Chaerin bangun jangan tinggalin kakak, Chaerin.”

Han membawa tubuh lemah Chaerin kedalam pelukannya, mendekapnya erat menandakan ia memang tidak ingin ditinggal oleh gadisnya itu.

Ucapan terakhir dari Chaerin membuat butiran bening keluar dari mata Han. Dengan napas menderu Han meminta bantuan untuk membawa Chaerin ke rumah sakit.

“hiks.. Chaerin kamu harus kuat.” Lirih Han sambil terus memegang erat tangan Chaerin.

Saat sampai dirumah sakit, Chaerin langsung dibawa menuju ruang operasi. Hingga lampu ruang operasi mati, Han hanya duduk menunggu Chaerin tanpa ingat bahwa dirinya harus menghubungi keluarganya.

Dokter keluar dengan air wajah yang sekali lihat pun langsung tahu kabar apa yang akan dia sampaikan.

“kami sudah berusaha semampu kami tapi saat operasi berlangsung, paru-paru pasien bereaksi hingga serangan jantung dan mohon maaf pasien tidak selamat.”

Deg. Tubuh Han merosot bersamaan dengan dokter yang melenggang pergi meninggalkan Han sendiri.

Ia memegang dadanya yang sesak, memukul nya dengan brutal untuk menghakimi dirinya atas kecerobohannya mengakibatkan gadis yang ia sayangi kehilangan nyawanya.

Dengan berat hati ia memberi kabar buruk ini kepada Changbin. Han pasrah, entah apa yang akan Changbin lakukan setelah ini, ia akan terima.

Beribu maaf ia ucapkan saat Changbin datang dengan tergesa. Bahkan ketika Changbin terus-menerus memukul, meninju bahkan menendang, Han terima itu.

Serendipity | Seo ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang