6. Murid Legend

4.9K 431 7
                                    

H A P P Y R E A D I N G

🤸

Kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung pagi ini. Seluruh murid XI IPS 5 nampak sangat fokus memperhatikan Bu Asni yang sedang memberikan materi baru pelajaran Ekonomi, dan menulis beberapa catatan penting yang perlu disampaikan dan dibahas pada pertemuan kali ini. Namun, hal tersebut mendapat pengeculian untuk lima orang pemuda yang sekarang sedang bercanda dan tertawa bebas di meja pojok paling belakang, mereka berlima seakan punya dunia sendiri, tanpa menghiraukan Bu Asni yang sedang mengajar di depan kelas.

"Yo, tadi pagi gue liat lo dah," ujar Arkan tiba-tiba, membuat Rio yang semula terkikik geli mendengarkan cerita Ethan jadi menoleh kepada Arkan, mengangkat alisnya tinggi dengan dahi berkerut samar.

"Hah? Di mana?"

"Di pinggir tempat sampah, lagi dilalerin!" ujar Arkan sudah tertawa ngakak, walau setelahnya mengumpat sebal ketika Rio menendang kursinya dengan kasar.

"Ini jangan sampai isi pulpen gue nusuk ke tangan lo ya, Arkan." Kata Rio memperingati, sudah siap dengan isi pulpen joyko yang ia ambil dari tempat pensil Rafa.

"Dengerin gue duluuuu!" ujar Ethan setengah merengek kecil. Cowok blesteran Amerika-Indonesia itu sudah membalikan tubuhnya, menghadap meja Rafa dan membelakangi Bu Asni yang masih sibuk dengan penjelasan materi baru. Ethan duduk dengan kedua kaki terlipat di atas kursi. Cowok itu masih sibuk untuk menyampaikan ceritanya.

"Gak penting, balik badan sana, ketauan Bu Asni mampus lo!" seru Rafa sambil bersandar di bangkunya, pemuda Arsenio itu menaruh kedua lengannya di atas dada, memperhatikan Bu Asni di depan, walau beberapa kali ikut tertawa dan berkomentar kepada topik pembicaraan para sahabatnya itu.

Ethan berdecak kecil, membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman dan kembali melanjutkan ceritanya. "Kota Bikini Bottom yang ada si spongebob itu ternyata beneran ada dan nyata!" jelas Ethan dengan semangat.

Rio menoleh malas. "Kenapa lo terus ngomongin Bikini Bottom sih? Cape gue dengernya dari kemaren," keluh Rio.

"Bikini Bottom, Bikini Bottom, lo lama-lama gue pakein bikini Bu Asni!" celetuk Arkan, sudah misuh-misuh sendiri karena dari kemarin Ethan terus membahas teori kartun spongebob yang sebenarnya sangat tidak penting untuk keberlangsungan hidup bangsa.

"Apa lo produser filmnya?" tanya Gusti menyahuti perkataan Ethan, walau dengan mulut yang sibuk menguyah.

Ethan menggeleng, menyomot tiga buah kentang goreng milik Gusti dan kembali bercerita kepada Rafa dan Arkan yang sekarang ada di hadapannya. "Itu beneran nyata, gue baca teorinya!"

"Karena ada eksperimen nuklir, hampir semua hewan laut jadi aneh. Mereka yang tadinya cuma bisa berenang, jadi bisa jalan dan lebih parahnya bisa ngomong,"

"Sama kaya teori kartun Kiko yang dibahas Gusti," kata Rafa memberi komentar.

"Iya nih, teori konspirasi lo ngikutin teori film kertun kesukaan gue!" cetus Gusti.

Ethan mendelik kecil sambil memajukan bibir bawahnya. "Yang ada kartun Kiko lo yang ngikutin spongebob gue!" balasnya tidak mau kalah.

"Hemeh lo,"

Ethan memutar bola matanya tidak peduli banyak kepada Gusti. Cowok itu kembali ingin melanjutkan ceritanya. "Dan ternyata, spongebob itu bukan spons, dia adalah spons laut yang kelihatan kaya spons,"

Rio mengumpat kasar. "Terus apa bedanya monyet?" kata Rio sudah ngegas.

"Than, lo balik sana, nanti kena semprot Bu Asni!" perintah Rafa sembari menggerakan dagunya agar Ethan berbalik dan memperhatikan Bu Asni di depan kelas.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang