29. Konten Mabagus

2.6K 264 23
                                    

H A P P Y   R E A D I N G

🤸

Arkan memarkirkan motornya di pekarangan rumah Gusti. Cowok bergaya urakan itu mencabut kunci motor ninja kesayangannya lalu mulai mengambil langkah memasuki Rumah mewah yang satu ini. Senyum Arkan mengembang ketika melihat Dika, Abah Gusti sedang duduk bersantai di teras rumah dengan secangkir kopi juga kail pancing yang ada di genggamannya.

"Assalamualaikum, Bah."

"Waalaikumsalam, udah lama pisan kamu gak kesini ya," ujar Dika sambil menerima jabatan tangan Arkan.

Arkan tertawa canggung. "Sibuk Bah, biasa orang penting,"

Dika mengangguk saja, kembali asyik mengamati kail juga berbagai alat pancingnya. Sebenarnya Arkan ingin langsung masuk saja dan menemui Gusti, tetapi ia merasa kurang sopan jika melewati Dika begitu saja. Pemuda Reynand itu ikut duduk di salah satu bangku teras dengan mata yang melirik kecil pada Dika yang tak kunjung berbicara kembali dengannya.

Arkan menggigiti bibir bawah kaku. "Mau mancing kemana, Bah?" tanya Arkan basa-basi.

"Ke kolam, ikut sama komunitas ada event mancing bersama,"

"Gak di laut, Bah? Biasanya gitu kan kalau komunitas seringnya trip ke laut, biar kaya mancing mania yang di tv gitu loh,"

Dika menggeleng kecil, menaruh kembali gelas kopi yang semula ia teguk. "Sayang kalau mancing di laut, ikan hasil pancingnya suka dibuang sama Gusti." Jawab Dika sedikit menggerutu ketika mengucapkan kata itu.

"Lah, kok dibuang? Bukannya ada Igus?" tanya Arkan lagi, ingat betul bagaimana seorang Gusti Mahendra mencintai hewan peliharaannya, Igus dan Agus.

Dika menaruh kail pancingnya, menoleh sepenuhnya pada Arkan. "Nah ini masalahnya, kata Gusti ikan laut gak satu keluarga sama Igus. Jadi keberadaan ikan yang berhasil Abah tangkap itu gak diterima di kolam ikan yang udah jadi hak milik kekuasaan si Igus dan saudara-saudaranya," tutur Dika gemas mengingat kembali bagaimana tidak berperasaannya Gusti mengeluarkan ikan laut hasil pancingnya dari kolam yang menjadi rumah Igus di teras depan rumah mereka.

Arkan tertawa ngakak sambil menepuk lututnya beberapa kali mendengar cerita itu. Kelakuan Gusti memang tidak ada batasnya, semua orang dibuat sakit kepala jika berhadapan dengan manusia langka yang satu itu. Igus itu adalah hewan peliharaan pertama milik Gusti, tak heran jika pemuda Mahendra itu benar-benar menyanyagi ikan mas koi nya.

"Kamu masuk aja sana, ada Rafa, Rio, sama Ethan juga, mereka lagi pada di taman belakang,"

Arkan mengangguk patuh, menunduk untuk berpamitan pada Dika lalu segera melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah milik keluarga Mahendra. Suasanannya sepi, karena jika hari minggu Umi Gusti pergi bersenam di lapangan kompleks, ada juga adik lelaki Gusti, tapi entah dimana ia sekarang. Begitu yang Arkan tahu, sebab Mahendra's Family begitu hangat dan sangat akrab dengan keempat inti Ares.

Arkan membuka pintu kaca pembatas antara dapur juga taman belakang. Baru beberapa langkah cowok itu masuk, suara lengkingan juga pekikan heboh sudah terdengar dimana-mana, memenuhi setiap sudut ruangan. Sudah bisa ditebak siapa pelaku utamanya, Gusti Mahendra si tuan rumah featuring Ethan Greyson yang sama-sama satu frekuensi, gila, rusuh, dan heboh.

"TANGKEP! WOI RIO, ITU TANGKEP ANAKNYA IGUS LEPAS!"

Rio merenggut, mengarahkan saringan yang ada di genggamannya lalu menangkap salah satu ikan yang keluar dari kolam sesuai arahan Gusti. "Gue goreng enak nih,"

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang